Prabowo di Pembekalan Calon Menteri dan Wamen: Selalu Kompak, Kalau Tidak Cocok Mundur dari Sekarang!

JAKARTA - Ketua Umum Kelompok relawan Prabowo, Immanuel Ebenezer mengungkap arahan Presiden terpilih Prabowo Subianto saat pembekalan calon menteri dan wakil menteri di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Pria yang akrab disapa Noel itu berujar, Prabowo menegaskan agar calon menteri dan wamen di kabinetnya harus selalu kompak. Apabila para calon tidak cocok dengan gagasannya, kata Noel, Prabowo mempersilakan untuk mundur dari sekarang.

Mulanya, Noel yang juga ikut dalam Hambalang Retreat itu mengatakan, Prabowo memberikan banyak arahan. Mulai dari komitmen, persoalan politik global hingga swasembada energi.

"Banyak hal, salah satunya harus kompak, semua jangan melakukan hal tercela, karena dia mau pemerintahan ini bekerja untuk rakyat," ujar Noel kepada wartawan, Jumat, 18 Oktober.

"Kedua, politik global, perang di mana-mana, kita harus hati-hati, punya pertahanan energi, swasembada energi, begitu juga pangan bikin swasembada pangan agar bangsa ini ke depan tetap eksis tidak punya ketergantungan," sambungnya.

Noel juga mengatakan, Prabowo memberikan pesan tegas di akhir sesi pengarahan. Ketua Umum Gerindra itu menegaskan, apabila para calon Wamen tak cocok dengan gagasannya maka lebih baik mundur saat ini juga.

"Pesan saat menutup pembicaraan, seandainya ada yang tidak setuju, atau tidak suka dengan gagasan beliau ke depan ini ya lebih baik mundur, jangan sampai dilantik di tengah jalan mundur, malu-maluin. Mendingan dari sekarang kalau nggak suka dengan gagasannya," ungkap Noel.

Noel mengatakan, Prabowo ingin menteri dan wakil menteri di pemerintahannya bekerja sungguh-sungguh untuk rakyat. Karena itu, kata Noel, mantan Danjen kopassus tersebut menganggap para Wamen yang mendapat pembekalan di Hambalang sebagai pejuang.

"Karena dia mau pemerintahannya ke depan ini benar-benar bekerja untuk rakyat dan bangsa ini. Apalagi latar belakang beliau kan tentara ya, sangat patriotik sekali tadi. Benar-benar pejuang, kita itu dianggap bukan menteri atau Wamen. Jadi pejuang-pejuangnya, ayo kita berjuang," pungkasnya.