Anies Bakal Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran, Ganjar Belum Respons

JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani mengungkapkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menghadiri kegiatan pelantikan presiden-wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.   Muzani mengatakan dirinya langsung mengkonfirmasi Anies setelah undangan resmi pelantikan presiden dan wakil presiden dari MPR dikirim ke kediamannya

Pelantikan Prabowo-Gibran akan berlangsung pada 20 Oktober 2024 di gedung MPR, Jakarta sekitar pukul 10.00 WIB.

"Saya tadi sudah berkontak dengan Mas Anies dan nyambung dengan beliau. Insyaallah menyatakan akan hadir," ujar Muzani di gedung MPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 15 Oktober.

Selain Anies, Muzani juga telah menghubungi kandidat capres 2024 lalu, Ganjar Pranowo, untuk memastikan kehadirannya pada acara pelantikan Prabowo-Gibran. Undangan resmi dari MPR juga sudah dikirim ke Ganjar, tetapi politikus PDIP itu belum merespons.

"Saya berkontak dengan Mas Ganjar tetapi belum tersambung," tandas Muzani.

Sebelumnya, Muzani mengatakan pihaknya juga sudah mengirimkan undangan kepada para kandidat capres dan cawapres yang dahulu bertarung pada Pilpres 2024, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar. Dirinya nanti akan mengecek lagi kepastian mereka untuk hadir di acara pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.

Sementara untuk mantan presiden dan mantan wakil presiden, pimpinan MPR akan mendatangi langsung mulai dari Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, Try Sutrisno, Boediono, dan Jusuf Kalla.

"Kami akan datang, akan sowan kepada para mantan presiden dan para mantan wakil presiden agar beliau-beliau juga bisa hadir pada 20 Oktober juga," imbuh Muzani.

Selain itu, kata Muzani, banyak pimpinan negara asing sudah menyatakan siap hadir, khususnya negara-negara ASEAN dan Asia serta negara-negara sahabat Indonesia di Amerika dan Eropa. MPR sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keamanan dan protokol yang dibutuhkan oleh pimpinan negara lain.

"Semua, hampir semua negara ASEAN dan negara-negara sekitar kita, termasuk negara-negara sahabat yang bersahabat dengan kita dan negara-negara Eropa, negara-negara lain, negara-negara Barat," pungkas Muzani.