Wamentan Sudaryono: Misi Besar Pak Prabowo Jadikan RI Negara Swasembada Pangan

JAKARTA - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan, pihaknya berkomitmen memperkuat sumber daya manusia (SDM) pertanian salah satunya berkolaborasi dengan Jepang untuk mendukung misi besar Presiden terpilih Prabowo Subianto mewujudkan swasembada pangan.

"Misi besar Pak Prabowo salah satunya ialah menjadikan Indonesia sebagai negara swasembada pangan dan lumbung pangan dunia," kata Sudaryono dilansir ANTARA, Selasa, 15 Oktober.

Untuk mendukung hal tersebut, dia melakukan lawatan ke Jepang guna memperkuat kolaborasi dalam pengembangan SDM pertanian yang modern.

"Misi Presiden terpilih adalah membangun pangan kita agar lebih kuat dan berkelanjutan. Karena itu kita harus mempersiapkan SDM yang unggul," ujarnya.

Penguatan SDM ini, kata Wamentan, diharapkan dapat mempercepat transformasi Indonesia menuju pertanian yang mandiri dan berkelanjutan.

"Jangan sampai generasi muda kita yang banyak ini tidak memiliki ilmu dalam membangun pertanian Indonesia," kata Wamentan saat menghadiri diskusi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Jepang yang bertajuk Prioritas Pembangunan Pertanian di Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Menurut dia, Jepang merupakan salah satu negara yang telah lama menjadi mitra strategis dalam kemajuan pertanian Indonesia. Seperti, menyediakan peluang bagi warga negara Indonesia untuk belajar dan bekerja di Negeri Sakura tersebut.

Dia mengaku telah mengunjungi sejumlah negara di Eropa, termasuk Belanda, Prancis, dan Belgia, beberapa waktu lalu.

Sudaryono menyebut, kunjungan bilateral itu dilakukan dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional, dengan menjalin kerja sama internasional di bidang pendidikan pertanian, teknologi pangan, serta sistem distribusi.

Dalam kunjungan ke berbagai negara, baik di Prancis, Belanda, Belgia maupun negara Asia, Wamentan mengaku terus berusaha melobi mereka agar membuka tenaga kerja khusus pertanian.

"Hanya memang sejauh ini ada tiga negara yang membuka. Pertama Jepang, Korea, dan Taiwan. Tapi yang paling lama adalah Jepang," ujarnya.

Sudaryono mengingatkan, pentingnya mempersiapkan generasi muda, agar memiliki pengetahuan dalam sektor pertanian yang modern.

Apalagi, Indonesia saat ini memiliki kebutuhan besar dalam menjaga ketahanan pangan nasional melalui program cetak sawah serta optimasi lahan rawa (Oplah).

Sebagai penguatan ketahanan pangan nasional tersebut, kata dia, pemerintah telah melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholder, terutama jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

"Kita dalam urusan ketahanan pangan ini melibatkan jajaran TNI dan Polri, karena mereka akan mem-backup komponen cadangan pangan. Mengapa? Karena TNI juga punya batalion penyangga daerah lahan rawa," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman juga mengajak mahasiswa Indonesia, baik yang berkuliah di dalam negeri maupun luar negeri, untuk menjadi pelopor inovasi dan menciptakan lapangan kerja di sektor pertanian.

Transformasi pertanian, menurut Amran, memerlukan tenaga kerja yang terampil untuk menghadapi tantangan global, dengan harapan Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia.