Museum Nasional Indonesia Dibuka 15 Oktober 2024, Ada Ruang Imersif Canggih sebagai Wujud Pelestarian Sejarah

JAKARTA - Museum Nasional Indonesia kembali dibuka untuk umum mulai 15 Oktober 2024, dengan berbagai program interaktif dan edukatif yang menarik.

Museum yang sempat mengalami kebakaran pada 2023 itu sudah rampung direnovasi dan baru-baru ini diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. 

Peresmian ini pun menandai dimulainya era baru Museum Nasional Indonesia yang membawa semangat, menjaga, mengembangkan, memanfaatkan, serta membina kebudayaan nasional.

"Peresmian ini bukan hanya menjadi titik awal bagi Museum Nasional Indonesia dalam menjaga dan memperkaya khazanah budaya Indonesia, tetapi juga mempertegas dukungan pemerintah terhadap kegiatan pendidikan dan kebudayaan yang terbuka untuk semua kalangan," ujar Muhadjir di Jakarta, seperti dikutip Antara.

Muhadjir menegaskan, komitmen tersebut selaras dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

"Undang-Undang tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, yang memberikan peran strategis kepada kebudayaan nasional dalam pembangunan, sekaligus memperkuat manajemen museum," lanjutnya.

Di sisi lain, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyatakan, pihaknya bersama berbagai elemen terus berkolaborasi dalam proses renovasi dan pemulihan Museum Nasional Indonesia setelah insiden kebakaran pada September 2023.

"Renovasi yang kami lakukan mencakup tidak hanya fisik bangunan, tetapi juga gagasan reimajinasi yang menjadi inti dari Indonesian Heritage Agency," ujar Nadiem.

Nadiem juga menegaskan, proses reimajinasi ini sangat penting untuk memastikan warisan budaya tetap dihargai, dilestarikan, dan dimanfaatkan demi kesejahteraan masyarakat, serta dapat dinikmati secara bijaksana oleh generasi mendatang dalam upaya memperkuat peran Indonesia di kancah global.

"Gagasan reimajinasi ini merupakan fondasi bagi upaya mewujudkan pelayanan yang lebih optimal untuk melindungi dan melestarikan museum serta cagar budaya yang dikelola oleh pemerintah," tambahnya.

Nadiem menjelaskan, langkah-langkah transformasi yang dilakukan mencakup pembaruan kuratorial dan koleksi untuk memperkuat narasi warisan budaya Indonesia, serta meningkatkan fungsi, estetika, keamanan, dan kenyamanan infrastruktur museum.

Pada kesempatan yang sama, Menko PMK juga melakukan tur museum untuk melihat sejumlah pameran interaktif yang baru.

Di antaranya adalah ruang ImersifA yang menggunakan teknologi multimedia untuk menghadirkan sejarah Indonesia, ruang masa depan MNI yang mengeksplorasi masa depan pelestarian budaya, serta ruang paras Nusantara yang menampilkan keberagaman budaya manusia Indonesia.

Selain itu, ada juga ruang pameran repatriasi yang menampilkan artefak yang baru saja dipulangkan ke Indonesia, serta toko IHA yang menawarkan cendera mata khas museum dan cagar budaya.