Obat Herbal yang Bisa Merusak Ginjal, Banyak Dikonsumsi Sehari-Hari
YOGYAKARTA - Masyarakat seringkali beranggapan bahwa obat herbal lebih aman dibandingkan obat kimia. Faktanya, terdapat beberapa obat herbal yang bisa merusak ginjal.
Lantas, obat herbal mana saja yang harus diwaspadai? Artikel ini akan mengungkap fakta di balik klaim keamanan obat herbal dan memberikan informasi penting bagi Anda.
Apakah Obat Herbal Selalu Aman?
Dilansir dari laman AARP, obat herbal dapat menjadi jenis suplemen makanan dengan sifat terapeutik yang dijual sebagai tablet, kapsul, bubuk, teh, ekstrak, dan sebagai tanaman segar atau kering.
Meskipun banyak orang menggunakan herbal dan percaya dapat meningkatkan kesehatan, herbal tidak melalui pengujian yang sama seperti yang dilakukan oleh obat-obatan sehingga dapat berpotensi berbahaya.
Contoh kasus adalah sebuah ulasan tahun 2007 tentang disfungsi ginjal yang diinduksi suplemen mencantumkan lebih dari 15 herbal dan suplemen yang dilaporkan telah menyebabkan masalah ginjal, termasuk kromium, kreatin, licorice, kulit willow, vitamin C, dan yohimbe.
Bagaimana herbal dapat mempengaruhi ginjal?
Jangan berasumsi bahwa karena alami, maka suplemen herbal selalu aman. Beberapa dapat berinteraksi buruk dengan obat resep. Yang lain dapat bertindak sebagai diuretik atau pil air dan dapat menyebabkan iritasi atau kerusakan ginjal.
Bahkan beberapa suplemen herbal mengandung kalium dan fosfor, keduanya mungkin perlu dibatasi pada orang dengan penyakit ginjal. Secara umum, orang dengan penyakit ginjal tidak boleh menggunakan suplemen herbal tanpa terlebih dahulu berbicara dengan dokter atau apoteker.
Sebelum melanjutkan, baca juga artikel yang membahas 5 Aromaterapi yang Mengatasi Depresi, Apa Saja?
Obat Herbal yang Bisa Merusak Ginjal
Dikutip dari laman Pharmacy Times, berikut ini terdapat lima tanaman herbal yang memiliki efek buruk bagi ginjal:
Kunyit
Seorang pria berusia 54 tahun yang mengonsumsi kunyit dalam dosis besar, sekitar 15 sendok makan setiap hari selama 10 hari dan kemudian dilaporkan mengalami masalah ginjal.
Malangnya, pria tersebut kemudian menjalani transplantasi ginjal dan mengonsumsi tacrolimus untuk mencegah penolakan. Namun, efek kunyit mencegah hati pria tersebut membersihkan tacrolimus, sehingga kadar tacrolimus meningkat hingga tingkat toksik dan menyebabkan gagal ginjal.
Namun gagal ginjal tersebut dapat dibalikkan ketika konsumsi kunyit dihentikan dan tacrolimus ditahan hingga kadarnya kembali normal.
Lisin
Lisin adalah asam amino yang populer untuk sifat antivirusnya. Ada laporan kasus seorang wanita berusia 44 tahun yang menggunakan lisin dalam dosis tinggi, sekitar 3.000 mg setiap hari selama 5 tahun.
Wanita ini kemudian didiagnosis dengan sindrom Fanconi dan nefritis tubulointerstitial dan kemudian menjadi gagal ginjal kronis.
Vitamin C
Ada beberapa laporan yang mendokumentasikan dosis tinggi vitamin C, 60 gram/hari, dapat menyebabkan batu ginjal oksalat yang dapat menumpuk di tubulus ginjal dan menyebabkan kerusakan.
Meskipun demikian, gagal ginjal ini dapat dibalikkan dengan dialisis dan perawatan pendukung.
Creatine
Creatine sering digunakan pada orang-orang yang sedang melakukan pembentukan massa otot. Namun siapa sangka jika dapat berdampak pada ginjal, terutama ketika dikombinasikan dengan dehidrasi.
Dalam kasus ekstrem, orang dapat terserang rabdomiolisis dan meninggal. Hal ini biasanya hanya terjadi pada individu yang rentan.
Kromium
Kromium sering digunakan untuk penurunan berat badan. Ada 3 laporan kasus kromium terlibat dalam disfungsi ginjal, yaitu ginjal membesar dan meradang.
Namun semua pasien dapat pulih setelah konsumsi kromium dihentikan, 2 pasien menerima hemodialisis. Ketiga-tiganya menerima kortikosteroid.
Selain obat herbal yang bisa merusak ginjal, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!