Baim Wong Gugat Cerai Paula Verhoeven, Simak 5 Tips untuk Selamatkan Pernikahan
JAKARTA - Baim Wong resmi menggugat cerai istrinya, Paula Verhoeven. Pengajuan permohonan cerai itu telah terdaftar dalam Sistem Informasi Penelusiran Perkara (SIPP) Pengadilan Agama Jakarta Selatan atas nama pemohon Muhammad Ibrahim bin Johnny Djaelani dan termohon Paula Verhoeven binti Eddy Verhoeven.
Gugatan ini resmi didaftarkan Baim mulai hari ini, Selasa (8/10/2024). Yang mengajukan adalah pengacaranya, Fahmi Bachmid melalui pendaftaran online. Permohonan talak cerai Baim Wong teregister dengan nomor perkara 3477/Pdt.G/2024/PA.JS per 8 Oktober 2024.
Belajar dari kasus Baim Wong gugat cerai Paula Verhoeven, mempertahankan pernikahan memang tidak mudah. Ada banyak masalah dihadapi setiap pasangan dalam rumah tangga, namun tak ada salahnya untuk saling memperbaiki demi menyelamatkan hubungan pernikahan.
Demi menyelamatkan pernikahan, lakukan dengan cara kebaikan saat membahas konflik, bersikap lembut, latih kesadaran diri, ketahui kapan waktunya untuk beristirahat, cari hal-hal positif, dengarkan dengan empati, beri ruang satu sama lain, perawatan diri, jauhi masalah, dan cari bantuan dari ahlinya (psikolog pernikahan atau keluarga).
Berikut adalah 5 tips untuk menyelamatkan pernikahan, seperti dilansir dari laman Choosing Teraphy.
1. Jangan menunda masalah
Penting untuk segera memulai jika mengalami masalah dalam pernikahan. Anda tidak ingin menunggu sampai ada begitu banyak hal yang mengganggu Anda tentang hubungan yang mengalami masalah. Menunda menangani masalah menyebabkan banyak emosi yang terpendam. Hal ini dapat membuat semua orang yang terlibat kewalahan.
2. Berkomitmen untuk berubah
Untuk menyelamatkan hubungan, Anda harus benar-benar berkomitmen untuk berubah. Dalami penyebabnya dan alasan mengapa perubahan itu diperlukan. Alasan-alasan itu menjadi nilai-nilai yang dipegang atau perubahannya akan berumur pendek.
Hubungan membutuhkan komitmen setiap hari. Seiring dengan berjalannya waktu bersama pasangan, kebutuhan hubungan juga dapat berubah. Jika Anda sedang mengalami masalah, maka buat perjanjian dengan pasangan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan cara yang disusun dengan pasangan dapat membuat perbedaan besar dari waktu ke waktu.
Baca juga:
- Kilas Perjalanan Cinta Baim Wong dan Paula Verhoeven: Berawal dari DM, Berujung di Perceraian
- Fenomena Kohabitasi Meningkat di Indonesia, karena Pernikahan Dianggap Rumit
- Berapa Lama Waktu Ideal Mempersiapkan Pernikahan? Rencanakan secara Matang
- Kemenkumham Sebut Pasangan Selingkuh Bisa Dijerat Pidana Perzinahan
3. Hindari membahas masalah dengan emosi
Membahas masalah dengan kepala dingin adalah salah satu kunci untuk membuat hubungan terbebas dari emosi. Belajarlah untuk berlaku sebaik mungkin hingga menjaga kata-kata di saat memiliki perbedaan pendapat.
Sebagian besar, masalah ini lebih berkaitan dengan bagaimana hal itu diangkat, konteksnya, dan makna di baliknya.
4. Bersikap lembut
Tak hanya kata-kata yang harus dijaga. Bersikap lembut perlu dilakukan pasangan suami istri meski sedang berkonflik. Cobalah untuk melatih kesabaran dalam menghadapi pasangan yang mungkin berulah lagi atau tidak peka akan kebutuhan kita.
Cara ini juga dapat membuat suasana rumah menjadi lebih tentram dan melatih kita menjadi pribadi yang lebih dewasa.
5. Menjaga intensitas komunikasi
Komunikasi adalah dasar untuk kesuksesan hubungan apa pun, termasuk pernikahan. Kata-kata memiliki banyak kekuatan, dan mengatakan sesuatu yang kejam atau tidak baik dapat menyebabkan kerusakan yang mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk pulih.
Komunikasi dalam sebuah hubungan adalah yang terbaik ketika Anda berdua tenang untuk menerima informasi daripada bereaksi.
Memahami apa tujuan dari komunikasi, dapat membuat semua perbedaan bisa diterima satu sama lain. Anda harus memastikan perkataan yang diucapkan itu aman dan tak menyakiti perasaan pasangan.