Solidaritas Manajemen Grab Sisihkan 20 persen Gaji untuk Pengemudi Ojol
JAKARTA - Grab tahu saat pemerintah menerapkan kebijakan pada masyarakat untuk bekerja dari rumah sekaligus mengunci wilayah, pendapatan para mitra Grab tentu saja menurun drastis. Perusahaan asal Singapura ini pun berinisiatif untuk menyisihkan pendapatan mereka untuk para mitranya.
Tidak hanya para driver yang mendapatkan bantuan, mitra pengiriman, dan mitra dagang pun turut diberikan. Dana tersebut berasal dari para pemimpin senior Grab yang akan mengambil potongan gaji mereka sebesar 20 persen, sejumlah karyawannya pun turut berpartisipasi untuk mengatasi masalah akibat dari pandemi COVID-19.
"Pandemi COVID-19 telah menyebabkan kecemasan finansial yang besar di antara komunitas pengemudi, pengiriman, dan mitra dagang kami. Kami ingin melakukan bagian kami untuk mendukung mitra kami yang paling terkena dampak langsung dari krisis ini," ujar CEO Grup Grab, Anthony Tan dalam keterangan resminya seperti dikutip dari Tech In Asia, Selasa 31 Maret.
Raksasa ojek daring tersebut juga telah memperluas bantuan untuk para pengemudinya di negara Singapura, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina dan Myanmar dalam dua minggu terakhir. Nantinya Grab akan mendanai biaya rumah sakit bagi para pengemudi dan mitra pengiriman yang dirawat atau dikarantina karena COVID-19.
Diketahui, saat ini banyak negara yang telah melakukan pembatasan aktivitas publik, untuk itu Grab akan memperluas layanan GrabMart dan GrabAssistant ke lebih banyak negara dalam beberapa minggu mendatang.
Guna membuka peluang pendapatan tambahan lain bagi para mitranya. Tujuan dari hal ini tentu saja telah terjadi peningkatan permintaan untuk pengiriman makanan, parsel, dan kebutuhan pokok sehari-hari serta penurunan dalam bisnis.
“Kita perlu bersatu sebagai masyarakat, bisnis, pemimpin, warga negara untuk memerangi dampak terburuk dari pandemi ini. Bahkan saat keberanian kita diuji, mari kita terus saling memperhatikan sehingga kita semua bisa muncul dari ini lebih kuat," pungkas Tan.
Rencananya, GrabMart akan berkembang ke Filipina, Myanmar, dan Kamboja lebih dahulu, sementara GrabAssistant akan tersedia di lebih banyak kota dan negara seperti Filipina, Indonesia, dan Thailand. Layanan concierge berdasarkan permintaan juga akan diluncurkan kembali di Vietnam selama beberapa pekan ke depan.
Langkah Grab ini pun diikuti oleh pesaingnya Gojek yang berencana menghibahkan dana bantuan sebesar 6 juta dolar AS. Dana ini diklaim untuk mendukung semua pengemudi, pedagang, dan mitra lainnya selama pandemi. Tak luput, Co-CEO Gojek dan manajemen senior akan menyumbangkan 25 persen dari upah tahunan mereka sebagai bagian dari inisiatif.