Diculik ISIS saat Berusia 11 Tahun, Wanita Yazidi Berhasil Dibebaskan Setelah Satu Dekade Ditawan

JAKARTA - Seorang wanita Yazidi yang diculik ISIS dari Irak pada tahun 2014 saat berusia 11 tahun, berhasil diselamatkan lewat operasi sekitar empat bulan dan dipertemukan kembali dengan keluarganya.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan, wanita bernama Fawzia Amin Sido itu dibebaskan melalui upaya bersama "dengan koordinasi tinggi" dengan Kedutaan Besar AS di Baghdad dan Amman beserta otoritas Yordania, dikutip dari The Times of Israel 3 Oktober.

Operasi pembebasan yang berlangsung di Gaza pekan ini, dipimpin oleh Amerika Serikat, serta melibatkan Israel, Yordani dan Irak, kata para pejabat, dikutip dari Reuters.

Operasi tersebut juga melibatkan Israel, Yordania, dan Irak, menurut para pejabat.

Dia dibebaskan setelah lebih dari empat bulan upaya yang melibatkan beberapa upaya yang gagal karena situasi keamanan yang sulit akibat serangan militer Israel di Gaza, kata Silwan Sinjaree, kepala staf Menteri Luar Negeri Irak, kepada Reuters.

Pejabat Irak telah menghubungi wanita itu selama berbulan-bulan dan menyampaikan informasinya kepada pejabat AS, yang mengatur agar wanita itu keluar dari Gaza dengan bantuan Israel, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Pejabat tidak memberikan perincian tentang bagaimana tepatnya dia akhirnya dibebaskan, sementara pejabat Kedutaan Yordania dan AS di Baghdad tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan Amerika Serikat pada tanggal 1 Oktober "membantu mengevakuasi seorang wanita muda Yazidi dari Gaza dengan selamat untuk dipersatukan kembali dengan keluarganya di Irak."

Juru bicara itu mengatakan dia diculik dari rumahnya di Irak saat berusia 11 tahun dan dijual serta diperdagangkan ke Gaza. Penculiknya baru-baru ini terbunuh, sehingga dia bisa melarikan diri dan mencari repatriasi, kata juru bicara tersebut.

Sinjaree mengatakan dia dalam kondisi fisik yang baik tetapi trauma oleh waktunya di penangkaran dan oleh situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza. Sejak itu dia telah dipersatukan kembali dengan keluarga di Irak utara, tambahnya.

Terpisah, Direktur Biro Diplomasi Digital Kementerian Luar Negeri Israel David Saranga menuliskan di X, "Fawzia, seorang gadis Yazidi yang diculik oleh ISIS dari Irak dan dibawa ke Gaza saat berusia 11 tahun, akhirnya diselamatkan oleh pasukan keamanan Israel."

Tidak ada komentar langsung dari militer Israel.

Diketahui, Suku Yazidi adalah kelompok berbahasa Kurdi yang berasal dari Irak utara.

Kelompok ekstremis ISIS menyerang benteng Yazidi di Sinjar pada Bulan Agustus 2014, menewaskan lebih dari 1.200 orang, menurut otoritas setempat.

Lebih dari 6.000 warga Yazidi ditangkap oleh militan ISIS dari wilayah Sinjar di Irak pada tahun 2014, banyak yang dijual sebagai budak seks atau dilatih sebagai tentara anak-anak dan dibawa melintasi perbatasan, termasuk ke Turki dan Suriah.

Selama bertahun-tahun, lebih dari 3.500 orang telah diselamatkan atau dibebaskan, menurut otoritas Irak, dengan sekitar 2.600 orang masih hilang.

Banyak yang dikhawatirkan tewas tetapi aktivis Yazidi mengatakan mereka yakin ratusan orang masih hidup.