Jadi Tren di Kalangan Pekerja Muda Korea Selatan dan China, Terapi Intravena untuk Atasi Lelah Bekerja

JAKARTA - Lonjakan tekanan kerja tinggi yang terjadi di beberapa negara semakin memprihatinkan. Tekanan kerja tinggi menjadi tantangan besar bagi anak-anak muda. Tak sedikit mereka mengalami stres akibat jam kerja yang panjang.

Kondisi ini membuat para pekerja kantoran di Korea Selatan dan China memunculkan tren infus vitamin. Mereka menggunakan terapi nutrisi intravena (IVNT) untuk mengatasi kelelahan dan memulihkan energi demi kembali bekerja.

Dilansir dari laman South China Morning Post pada Kamis, 3 Oktober 2024, terapi intravena adalah metode pemberian vitamin, mineral, nutrisi yang dimasukkan langsung ke dalam aliran darah lewat infus.

Awalnya, terapi intravena digunakan untuk pengobatan kanker, kesehatan sendi, dan terapi pertumbuhan. Terapi ini akhirnya berkembang menjadi pengobatan estetika, sebagaimana dicatat dalam laporan bulan Juni dari Medical Aesthetics News, portal industri kecantikan Korea Selatan.

Di klinik kecantikan Tox & Fill di Seoul, biaya infus nutrisi berkisar antara 25.000 - 60.000 won atau Rp289 - 695 ribu rupiah per sesi, yang berlangsung sekitar 40 menit. Klinik tersebut merekomendasikan infus mingguan.

Cinderella drip, garlic drip, dan placenta drip menjadi perawatan terapi intravena yang paling populer di Korea Selatan.

Cinderella drip kaya akan antioksidan seperti asam alfa-lipoat dan Vitamin C, yang diklaim dapat mengurangi stres oksidatif dan memperlambat proses penuaan.

Sementara itu, garlic drip berasal dari Vitamin B1, yang dapat meringankan kelelahan, terutama bagi mereka yang menderita insomnia. Sedangkan, placenta drip mengandung berbagai komponen dari plasenta, termasuk asam amino, yang ditujukan untuk membantu wanita paruh baya mengembalikan elastisitas kulit.

Para ahli Korea Selatan meyakini tren ini dimulai antara tahun 2016 dan 2017, bertepatan dengan penyelidikan mantan presiden Korea Selatan Park Geun-hye atas tuduhan korupsi.

Perawatan intravena mendapatkan banyak minat dari kalangan para pekerja. Hal ini menyebabkan lonjakan popularitas di kalangan pekerja yang kelelahan dan mencari peningkatan energi cepat.

"Kami lebih menyukai solusi yang memberikan hasil cepat. Banyak pekerja kantoran yang berada di bawah tekanan berat mengandalkan infus nutrisi," ungkap Kim Jong-wan, warga Korea Selatan berusia 30-an, kepada Southern Weekly.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Asian Daily Korea Selatan menemukan bahwa lebih dari separuh anak muda merasa terkuras secara mental dan fisik akibat tekanan dalam mengejar kesuksesan.

Shen Hui, seorang mahasiswa Tiongkok di Universitas Wanita Ewha di Seoul, mengungkapkan perasaannya terhadap persaingan yang semakin ketat dengan teman-temannya. Saat menulis makalah, ia memilih intravena dan merasakan manfaat yang signifikan.

"Infusnya tidak sakit. Dokter merekomendasikan infus bawang putih untuk orang-orang seperti saya yang begadang karena membantu mengurangi rasa lelah," katanya.

Sebuah studi tahun 2021 oleh Badan Kolaborasi Perawatan Kesehatan Berbasis Bukti Nasional (NECA) Korea Selatan menghimbau agar berhati-hati terkait infus.

Studi tersebut menemukan bukti yang tidak cukup untuk mendukung efektivitasnya dan menyoroti potensi risiko efek samping yang parah, termasuk syok anafilaksis.

Ki Moon-sang, direktur Enbi Medical Aesthetics Clinic di Korea Selatan, menekankan bahwa infus nutrisi harus dipertimbangkan sebagai tindakan pencegahan dan suplementasi, bukan sebagai pengobatan, serta menyarankan agar tidak terlalu bergantung.