6 Tips Menjadi Kaya di Usia Muda ala Warren Buffett, Investor Saham Terbesar di Dunia
JAKARTA - Menjadi kaya di usia muda sering dianggap sebagai impian yang sulit dicapai, namun dengan strategi yang tepat dan disiplin yang kuat, hal ini bukanlah sesuatu yang mustahil.
Seperti halnya CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett merupakan salah satu orang terkaya di dunia.
Dia mengatakan, salah satu kunci utama untuk meraih kekayaan di usia muda adalah memahami pentingnya pengelolaan keuangan sejak dini.
Ini berarti harus mengendalikan pengeluaran, menabung dengan konsisten, dan mulai berinvestasi.
Ia adalah investor saham terbesar, paling legendaris dan terkenal di dunia.
Buffet diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar USD 130 miliar atau Rp1,980 triliun per April 2024.
Warren Buffett mengikuti prinsip-prinsip tertentu yang telah membuatnya meraih kesuksesan besar di dunia investasi.
Tidak seperti banyak miliarder papan atas yang lainnya, Warren Buffett mempunyai strategi investasi berdasarkan metode investasi nilai versi Benjamin Graham.
Dengan kata lain, Warren Buffer menemukan dan berinvestasi pada saham atau surat berharga yang harganya jauh lebih rendah dibandingkan nilai intrinsiknya serta menyimpannya untuk jangka panjang.
Warren Buffett memberikan sejumlah tips dan kiat bagi orang-orang yang ingin menjadi kaya raya.
Secara khusus, ia menganjurkan untuk berinvestasi, menginvestasikan kembali keuntungan, bersikap gigih dan sabar, menganalisis risiko, menetapkan tujuan yang jelas, dan membuat keputusan tepat berdasarkan tujuan tersebut.
Selain itu, Bryan Clayton dan Steve Davis adalah contoh nyata bagaimana Warren Buffett telah menginspirasi orang-orang di sepanjang perjalanan menuju kekayaan.
Berikut 6 tips agar kaya raya menurut Warren Buffett, seperti dilansir dari laman Yahoo Finance pada Rabu (2/10/2024).
1. Jangan hanya mengandalkan satu sumber pendapatan
Bila Anda hanya memiliki satu sumber pendapatan utama, hal itu tidak cepat membuatmu kaya raya. Jika Anda hanya memiliki satu sumber pendapatan, maka uang tersebut cepat habis. Warren Buffett berkata jangan pernah bergantung pada satu sumber pendapatan, selalu berinvestasi sebagai sumber pendapatan kedua.
2. Fokus pada investasi yang memberi kontribusi pada arus kas
Ketika membahas investasi dan menciptakan aliran pendapatan lain, Buffett tidak merujuk pada investasi yang tidak berkontribusi pada arus kas. Buffet tidak merujuk pada saham atau logam karena keduanya tidak menghasilkan arus kas. Dia merujuk pada aset yang menghasilkan pendapatan seperti bisnis dan real estat.
3. Jangan malas belajar hal baru
Strategi keuangan Buffett lainnya adalah berinvestasi pada apa yang diketahui dan mempelajari hal-hal yang tidak diketahui.
Metode ini berhasil untuk dilakukan. Sebelum investasi, sebaiknya mempelajari semua yang dia bisa tentang investasi real estat dan bisa menggunakan pengetahuan tersebut untuk menjadi kaya raya.
4. Berinvestasilah pada diri sendiri
"Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah menjadi sangat ahli dalam suatu hal," kata Buffett kepada CNBC.
"Kemampuan apa pun yang dimiliki tidak dapat diambil dari Anda. Kemampuan tersebut tidak dapat dilebih-lebihkan dari Anda. Investasi terbaik sejauh ini adalah apa pun yang mengembangkan diri Anda, dan tidak dikenakan pajak sama sekali." lanjutnya.
Buffet mengatakan berinvestasi pada diri sendiri banyak membantu orang-orang dalam membangun kekayaan.
5. Ubah perspektif tentang uang
Buffett juga selalu memiliki perspektif unik dalam hal nilai uang. Kerja keras dan dedikasi merupakan cara utama untuk meraih kesuksesan. Perspektif mengubah pola pikir. Itu membuat Buffett berpikir jangka panjang dan menyadari kekuatan hidup.
6. Hemat strategis
Meskipun kaya raya, Buffett masih berhemat dalam banyak aspek kehidupannya. Ia masih tinggal di rumah yang sama yang dibelinya pada tahun 1958. Ia masih berbelanja dengan cerdas untuk hal-hal seperti makanan dan mobil.
Ia juga menjaga agar segala sesuatunya terjangkau dalam hal hobi dan minat. Kebanyakan orang tidak tahu ini, tetapi bahkan setelah kekayaan Buffett mencapai sekitar $10 juta, pria itu memilih untuk berdiam diri di Waldorf Astoria hanya untuk menghemat uang. Penghematan ini dikombinasikan dengan dorongan untuk menggunakan uang yang benar-benar berkesan.