Jeep Sebut Berpeluang Terjun ke Pasar HEV di Masa Depan

JAKARTA - Brand otomotif Amerika Serikat (AS), Jeep mengungkapkan akan mengeksplorasi kemungkinan menciptakan hybrid self-charging tradisional yang dikembangkan secara mandiri di masa depan.

Pabrikan ingin memvariasikan kendaraan elektrifikasinya baik di Amerika Serikat (AS) maupun luar negeri dengan menjual mobil plug-in hybrid (PHEV) pada Wrangler dan Grand Cherokee di negeri Paman Sam. Sementara, merek ternama ini juga menjual Renegade dan Compass dengan sistem mild-hybrid.

Dengan semakin meningkatnya persaingan pada sistem hybrid konvensional secara global, Jeep ingin menawarkan penggerak ini bagi pelanggan yang belum ingin kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) murni.

Vice President Jeep Global Product Planning Matt Nyquist, mengatakan pihaknya sedang mempelajari berbagai hal mengenai sistem Hybrid Electric Vehicle (HEV) sehingga dapat memberikan harga yang tepat bagi pembeli.

“Merupakan ekstrapolasi alami untuk melihat HEV, terdapat banyak HEV di berbagai segmen. Jadi, ini adalah sesuatu yang pasti akan kami pelajari di semua segmen untuk memberikan titik harga yang tepat dan penghematan bahan bakar yang tepat bagi pembeli Jeep,” kata Nyquist dikutip dari Automotive News yang ditulis kembali oleh Carscoops, Rabu, 2 Oktober.

Jeep belum mau mengungkapkan kapan model HEV terbarunya akan mulai dijual. Tetapi, bisa dipastikan bahwa mereka akan memperluasnya secara global di mana segmen ini sedang berkembang.

Permintaan kendaraan ramah lingkungan Jeep terbukti mencatat hasil positif. Pada pasar AS, merek berhasil menjual sebanyak 113.113 unit mobil PHEV pada tahun 2023 lalu dengan 67.429 unit di antaranya ialah Wrangler dan 45.684 unit berasal dari Grand Cherokee.

Perusahaan induk, Stellantis memperkirakan merek ini dapat menjual 160.000 hingga 170.000 unit PHEV di AS pada tahun ini atau meningkat antara 40-50 persen dari tahun lalu.

Selain itu, perusahaan juga sedang mempelajari berbagai teknologi yang dapat disediakan untuk kendaraan ramah lingkungan lainnya seperti Range-Extender Electric Vehicle atau biasa disebut REEV atau EREV. Sistem ini memungkinkan kendaraan berjalan dengan daya listrik murni. Namun bila daya dari baterai habis, maka mesin ICE akan menggantikan sumber tenaga yang kemudian dialirkan ke penggerak listrik dan baterai.