Serangan Iran ke Israel Balasan Pembunuhan Pemimpin Hamas-Hizbullah
JAKARTA - Iran mengatakan pihaknya menargetkan Israel sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan pemimpin Hamas.
“Sebagai tanggapan atas kesyahidan martir Haniyeh, Hassan Nasrallah, dan martir Nilfroshan, kami menargetkan jantung wilayah pendudukan (Israel),” kata Korps Garda Revolusi Iran dikutip CNN dari Tasnim, Selasa, 1 Oktober.
“Jika rezim Zionis bereaksi terhadap operasi Iran, mereka akan menghadapi serangan yang menghancurkan,” kata IRGC.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tewas dalam serangan di Beirut Lebanon pada Jumat 27 September.
Kepala Staf Israel Defense Forces (IDF) Letjen Herzi Halevi mengatakan, tewasnya Hassan Nasrallah merupakan pesan sederhana, Israel mampu menemukan dan menjangkau mereka yang menimbulkan ancaman.
"Ini bukan akhir dari peralatan yang ada. Pesannya sederhana, kepada siapa pun yang mengancam warga Negara Israel, kami akan tahu cara menjangkau mereka," katanya.
Baca juga:
- Iran Serang Israel, Sirine Dibunyikan, Rudal Beterbangan di Atas Tel Aviv
- Iran Serang Israel, Biden dan Kamala Harris Bertemu Pejabat Keamanan Nasional AS
- Peringatan AS Jadi Kenyataan, Iran Serang Israel dengan Rudal
- AS Peringatkan Potensi Iran Serang Israel dalam Belasan Jam, Militer Kosongkan Pangkalan di Glilot
Operasi IDF untuk membunuh pemimpin kelompok militan Lebanon tersebut diberi nama "New Order," kata militer Israel.
Jet Angkatan Udara Israel melakukan serangan yang ditargetkan ke markas pusat organisasi Hizbullah, yang terletak di bawah tanah di bawah bangunan tempat tinggal di daerah Dahiyeh di Beirut.
"Serangan itu dilakukan ketika rantai komando senior Hizbullah beroperasi dari markas besarnya dan melancarkan aktivitas teroris terhadap warga Negara Israel," ujar militer Israel.