Inggris Kirim Pasukan ke Siprus, Antisipasi Evakuasi Massal di Lebanon

JAKARTA - Inggris memindahkan pasukan ke Siprus untuk membantu warga negaranya meninggalkan Lebanon.

Perdana Menteri Keir Starmer memperingatkan peningkatan pertempuran antara Israel dan Hizbullah mendorong kawasan itu ke jurang kehancuran.

Pemerintah Inggris mengatakan 700 tentara akan melakukan perjalanan ke Siprus, memperkuat kehadirannya di wilayah yang sudah memiliki dua kapal Angkatan Laut Kerajaan, pesawat terbang, dan helikopter angkut.

“Peristiwa dalam beberapa jam dan hari terakhir telah menunjukkan betapa tidak menentunya situasi ini, itulah sebabnya pesan kami jelas, warga negara Inggris harus pergi sekarang,” kata Menteri Pertahanan Inggris John Healey dilansir Reuters, Rabu, 25 September.

“Pemerintah kami memastikan semua persiapan telah dilakukan untuk mendukung warga negara Inggris jika situasi memburuk,” imbuhnya.

Pertempuran sengit minggu ini antara Israel dan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran telah meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik yang sudah berlangsung hampir satu tahun ini akan meledak dan mengganggu stabilitas Timur Tengah, tempat perang antara Hamas dan Israel sudah berkecamuk di Gaza.

Starmer mengatakan sangat khawatir kawasan ini semakin tidak terkendali. “Semua pihak harus mundur dari jurang,” katanya dalam wawancara dengan radio LBC.

"Saya jelas akan pergi ke New York untuk menghadiri Majelis Umum PBB untuk berbicara dengan kolega dan sekutu saya, namun pesan saya adalah gencatan senjata. Mundur dari tepi jurang. Kurangi ketegangan situasi,” imbuh Starmer.

Serangan Israel sejak Senin, 23 September, menewaskan 569 orang, termasuk 50 anak-anak, dan melukai 1.835 orang di Lebanon, kata Menteri Kesehatan Firass Abiad.