7 Mayat di Kali Bekasi: Warga yang Kehilangan Anggota Keluarga Segera Datang ke Polres Bekasi Kota dan RS Polri
JAKARTA - Polres Metro Bekasi Kota mengimbau masyarakat apabila ada anggota keluarganya yang hilang agar mendatangi Polres Metro Bekasi Kota dan Posko DVI RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Audy Joize Oroh mengatakan, pihaknya masih memegang data sama dengan RS Polri terkait jumlah keluarga 7 jenazah korban Kali Bekasi.
"Kalau ada anggota keluarga yang tidak sampai ke rumah, bisa datangi posko ante mortem di RS Polri dan Polres Metro Bekasi Kota," kata Kompol Audy saat dikonfirmasi, Selasa, 24 September.
Menurut Kompol Audy, berdasarkan laporan sementara yang dimilikinya, pihak keluarga yang sudah melapor sebagian besar merupakan warga Bekasi.
"Keluarga sebagian besar dari Bekasi. Keluarga korban tidak saling kenal. Saat ini, kita masih selidiki identifikasi terhadap 7 jenazah tersebut," ujarnya.
Sementara, Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko mengaku sampai saat ini pihaknya baru menerima 5 keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya di RS Polri.
"Masyarakat yang merasa anggota keluarganya belum pulang atau belum bisa terdeteksi, silahkan mendatangi tim posko DIV ini di posko ante mortem ini. Di hotline 0218 9809 3288 extend 241 atau nomor handphone 0821 1946 3231 dengan membawa identitas yang melaporkan," kata Kombes Hery.
Baca juga:
- 7 Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Kali Bekasi
- TNI, Polri, dan Masyarakat Papua Bekerja Sama Mengamankan Pembebasan Pilot Susi Air
- 7 Potret Gaya Hidup Erina Gudono yang Disorot Warganet, Siapkan Kuliah S2 Hingga Belanja Stroller Seharga Motor
- 6 Potret Gaya Hidup Hedon Erina Gudono di Amerika, Pamer Makan Telur Dadar Seharga Rp500 Ribu hingga Naik Jet Pribadi
Kombes Hery menegaskan, sebaiknya yang melaporkan itu keluarga yang dekat rumah, yang tahu ciri awal seperti baju (yang dikenakan korban).
"(bawa) Identitas yang dilaporkan lebih penting, identitas yang ada sidik jari nya, kartu keluarga. Kemudian alat - alat pribadi misalnya sikat gigi maju yang masih belum dicuci, kemudian topi dan sebagainya itu sebagai primer untuk kita ambil sampel DNA," tegasnya.
Pihak keluarga juga diimbau agar membawa foto terbaru anggota keluarganya yang nampak giginya.
"Sehingga kita bisa membandingkan ante mortem dan post mortem," ucapnya.
Imbauan ini terkait dengan penemuan 7 mayat pria yang mengambang secara bersamaan di aliran Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 22 September, pagi.
Sejumlah mayat yang belum diketahui identitas dan penyebab kematiannya itu kemudian dievakuasi oleh Polres Metro Bekasi Kota dan Tim SAR gabungan.