Menko Polhukam Ungkap Presiden Perintahkan Bentuk Angkatan Siber Jadi Matra Keempat TNI
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan untuk membentuk angkatan siber sebagai matra keempat Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Dia pun mengatakan bahwa Presiden Terpilih Prabowo Subianto juga menaruh perhatian terhadap pembentukan angkatan siber pada pemerintahannya mendatang.
"Oh sudah, Pak Presiden sudah memerintahkan untuk membentuk matra keempat, termasuk Presiden Terpilih (Prabowo) kan concern dengan matra keempat," kata Hadi usai rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 23 September, disitat Antara.
Dia menyebut bahwa angkatan siber tersebut ibarat pasukan yang disiapkan untuk menghadapi perang pikiran.
"Angkatan keempat ini, matra siber ini adalah perang pikiran. Jadi, bagaimana kita bisa mempengaruhi bahwa peperangan ini bisa kita menangkan," ucapnya.
Dia juga menilai serangan siber merupakan bentuk pertempuran modern.
"Matra siber, matra keempat, ini adalah bagaimana kita menghadapi serangan-serangan siber dari luar ya, ini kan non-state. Dalam pertempuran modern saat ini, center of gravity kita sekarang adalah perang siber," tuturnya.
Baca juga:
- Menko Polhukam soal Data NPWP Bocor: Diperoleh dari Beberapa Kota/Kabupaten, Sebagian Tidak Sesuai
- Banjir Rendam Jalan Tol dan Jalur Kereta Bawah Tanah London Inggris
- Perkosa Gadis, 2 Pria di Malaysia Divonis Penjara 11 Tahun Plus 2 Cambukan Rotan
- Tentara Israel Dorong Tiga Mayat dari Atap Bangunan Bertingkat saat Serang Tepi Barat
Dia lantas menuturkan bahwa pertempuran siber itu di dalamnya termuat perang proksi hingga propaganda.
"Perang siber ini memerlukan bagaimana kita menghadapi perang proxy war, perang asimetris, kemudian ada lagi perang-perang propaganda," ujarnya.
Dia menambahkan dalam menghadapi perang siber tersebut diperlukan suatu peralatan sistem yang memadai untuk dapat menghalau serangan siber.
"Diperlukan satu unit yang tiap hari melakukan patroli, kemudian melakukan rangkaian-rangkaian mitigasi," kata dia.
Indonesia, ujarnya lagi, pernah pula menghadapi perang siber saat konflik dengan Timor Timur dahulu kala.
"Saya ingatkan bahwa pada waktu Timur Leste, itu juga kita sudah melakukan perang siber, namun kita pada waktu itu belum menyiapkan perang-perang siber tersebut," ucapnya.
Sebelumnya pada 12 September, Presiden Joko Widodo menyerahkan pembahasan dan pembentukan Angkatan Siber selaku matra keempat TNI kepada pemerintahan Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto.
"Saya rasa nanti semua negara akan menuju ke sana. Tapi nanti biar pemerintah baru Pak Presiden Prabowo Subianto yang akan menuju ke sana," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Kamis 12 September.
Menurut Jokowi, keberadaan Angkatan Siber sangat baik. Negara-negara lain juga sudah mulai mengarah kepada pembentukan angkatan siber.