Guru SMA 5 Tangsel Penerima Penghargaan Pancawarsa III Sudah Dikeluarkan
TANGERANG – Seorang netizen mengutarakan kekecewaannya atas penghargaan yang diterima seorang guru inisial HDW, terduga pelaku pelecehan seksual terhadap sejumlah murid. Penghargaan yang diterima HDW yakni Pancawarsa Ill atau lencana pengharagaan pramuka oleh Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Tangerang Selatan.
“Hari ini saya marah besar mendengar ada predator seks diberikan penghargaan Pancawarsa III oleh
Kwarcab Kota Tangsel. Gila rasanya jika saya diam, dan ini bukan pertama kali dalam setahun belakangan saya bicara di forum. Kali ini, saya akan bersuara lebih,” tulis akun @Boimboim.
Terungkap, ternyata guru tersebut mengajar di SMKN 5 Tangerang Selatan, dan sedang ditindaklanjuti dengan memanggil yang bersangkutan.
Kepala Sekolah SMKN 5 Tangerang Selatan (Tangsel), Rohmani Yusuf mengatakan pelaku telah diperiksa oleh pihaknya pada Minggu, 22 September, malam.
Berdasarkan keterangan didapat, HDW mengakui telah melakukan aksi pelecehan seksual yang dimaksud.
“Yang bersangkutan sudah kami mintai klarifikasi. Dan kemarin, kami sampai malam membuat BAP dan BAP ini akan kami serahkan kepada dinas pendidikan,” kata Yusuf ditemui di SMKN 5 Tangerang Selatan, Senin, 23 September.
“Kejadiannya diluar sekolah, ini murni dipicu setelah yang bersangkutan mendapatkan penghargaan,” tambahnya.
Baca juga:
- 7 Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Kali Bekasi
- TNI, Polri, dan Masyarakat Papua Bekerja Sama Mengamankan Pembebasan Pilot Susi Air
- 7 Potret Gaya Hidup Erina Gudono yang Disorot Warganet, Siapkan Kuliah S2 Hingga Belanja Stroller Seharga Motor
- 6 Potret Gaya Hidup Hedon Erina Gudono di Amerika, Pamer Makan Telur Dadar Seharga Rp500 Ribu hingga Naik Jet Pribadi
Atas dasar itu, pihak sekolah mengeluarkan HDW. Ia telah dinonaktifkan sebagai guru di sekolah SMKN 5 Tangerang Selatan.
“Yang bersangkutan per hari ini 23 September sudah kami nonaktifkan dan terkait kelengkapan administrasi akan kami koordinasikan dengan Dinas Pendidikan Provinsi Banten,” ucapnya.
Yusuf mengaku kaget jika HDW yang dikenal baik dan tekun beribadah, ternyata melakukan tindakan keji tersebut.
“Kita sekolah enggak tau. Karena sehari-harinya religius, baik. Kita tahunya juga dari viral itu. Terlebih kejadiannya di luar sekolah. Tapi dilingkungan Pramuka mereka (pelaku),” ucapnya.
“Kejadiannya 2010. Terus dia (pelaku) mengajar di sini sejak 2013, guru honorer. Mata pelajaran IPAS, dulu matematika,” tambahnya.
Caption: Kepala Sekolah SMKN 5 Tangerang Selatan (Tangsel) (Dok.Jehan)