Arab Saudi Tak Akui Israel Sebelum Palestina Merdeka dengan Yerusalem Timur Jadi Ibu Kotanya
JAKARTA - Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman menegaskan Kerajaannya tidak akan mengakui Israel tanpa adanya pengakuan atas terbentuknya negara Palestina merdeka.
Hal itu dikatakan Salman dalam pidatonya di Dewan Syura pada Rabu 18 September waktu setempat. Dalam kesempatan itu, Salman tegaskan Israel melakukan kejahatan perang dengan melakukan pendudukan terhadap rakyat Palestina.
"Kerajaan tidak akan menghentikan kerja kerasnya yang tak kenal lelah untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dan kami menegaskan bahwa Kerajaan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa itu," kata Salman, dikutip dari Arab News, Kamis 19 September.
Salman lantas mengucapkan terima kasih kepada negara-negara yang telah mengakui Palestina sebagai negara perwujudan legitimasi internasional.
Dia pun mendesak negara-negara lain yang belum melakukannya untuk mengambil langkah serupa.
Salman bilang, Kerajaan Arab Saudi sedang menyerukan perdamaian regional dan internasional dengan melakukan upaya untuk mencapai solusi politik atas krisis di Yaman, Sudan, Libya, dan Ukraina.
Baca juga:
- PSI Minta Pejabat Negara Contoh Kaesang Klarifikasi Langsung ke KPK
- SBY Sambangi Prabowo di Kartanegara, Kasih Masukan Tantangan Presiden ke-8 RI
- Rusia Anggap Ledakan Pager Serentak di Lebanon Serangan Hibrida Provokasi Perang Besar
- Hadapi Pilkada 2024 di 545 Daerah, MK Berharap Jadi Momen Bangkitkan Kepercayaan Publik