Transaksi Dogecoin Melonjak: Sinyal Kebangkitan atau Sekadar Hype?

JAKARTA - Dogecoin (DOGE) kembali menarik perhatian pasar kripto dengan lonjakan transaksi harian yang signifikan. Berdasarkan data terbaru dari platform analitik on-chain, IntoTheBlock, jaringan Dogecoin mencatat 1,93 juta transaksi dalam sepekan terakhir, tertinggi sejak Juli 2024. Hal ini menandakan aktivitas yang mulai menggeliat di jaringan Dogecoin, yang sebelumnya sempat lesu selama sembilan minggu berturut-turut.

Meski harga Dogecoin masih tertahan di sekitar 0,10 Dolar AS (Rp1.529), lonjakan transaksi ini bisa menjadi sinyal perubahan sentimen pasar, menunjukkan potensi kenaikan harga dalam waktu dekat. Namun, apakah lonjakan aktivitas ini cukup untuk mendorong kenaikan harga Dogecoin yang signifikan?

Dalam laporan IntoTheBlock, volume transaksi Dogecoin mengalami lonjakan lebih dari 100% dibandingkan minggu sebelumnya. Lonjakan ini menunjukkan adanya pergerakan baru di jaringan Dogecoin, yang sebelumnya cenderung stagnan sejak Maret 2024. Meskipun jumlah transaksi ini masih jauh lebih rendah dibandingkan puncaknya pada Februari dan Maret, ketika Dogecoin memproses lebih dari 10 juta transaksi per minggu, peningkatan ini tetap menjadi sinyal positif.

Lonjakan aktivitas jaringan Dogecoin ini bisa diartikan sebagai kebangkitan kembali minat di kalangan komunitasnya, setelah beberapa bulan di mana aktivitas on-chain cenderung lambat dan volume transaksi menurun.

Peningkatan jumlah transaksi dalam dunia kripto biasanya berhubungan dengan lonjakan momentum beli di kalangan trader. Dalam kasus Dogecoin, lonjakan ini mencerminkan optimisme di antara para pelaku pasar, yang bisa berpotensi mengerek harga Dogecoin dalam jangka pendek.

Pada saat artikel ini ditulis, Dogecoin diperdagangkan di level 0,1015 Dolar AS (Rp1.551), sedikit di atas level psikologis 0,10 Dolar AS (Rp1.529) yang dianggap sebagai titik kritis. Sebelumnya, pada 16 September, Dogecoin sempat turun di bawah 0,10 Dolar AS (Rp1.529) sebelum pulih kembali. Namun, meski ada sedikit kenaikan harga, laju pertumbuhannya melambat, menandakan adanya resistensi kuat di sekitar level 0,10 Dolar AS (Rp1.529).

Dikutip dari Bitcoinist, menurut analis kripto Ali Martinez, level resistensi berikutnya bagi Dogecoin berada di 0,11 Dolar AS (Rp1.681). Ini adalah titik penting karena terdapat lebih dari 23.400 alamat dompet yang saat ini memegang 31 miliar DOGE dalam posisi rugi. Jika harga DOGE mencapai titik breakeven ini, banyak pemegang DOGE yang kemungkinan akan menjual aset mereka, menambah tekanan resistensi di level tersebut.

Sementara itu, beberapa analis pasar menyarankan agar investor tetap berhati-hati. Meski lonjakan transaksi harian bisa menjadi sinyal awal kebangkitan, DOGE masih perlu menembus resistensi di atas 0,10 Dolar AS (Rp1.529) secara konsisten untuk memicu reli yang lebih besar.