Fakta Upaya Penembakan Donald Trump: Pelaku, Senjata, dan Respon Joe Biden dan Kamala Harris

YOGYAKARTA - Donald Trump kembali menjadi sasaran target penembakan, setelah sebelumnya pernah disambar peluru mengenai telinga. Peristiwa ini terjadi ketika mantan Presiden AS tersebut bermain golf di West Palm Beach, Florida pada Minggu (15/9). Ada beberapa fakta upaya penembakan Donald Trump.

Percobaan pembunuhan Donald Trump telah menjadi yang kedua kalinya. Insiden ini pun mengejutkan warga Amerika Serikat hingga hingga disoroti tingkat global. Apalagi saat ini Trump tengah maju dalam sebagai calon Presiden dari Partai Republik di pilpres di AS. Lantas seperti apa kronologi penembakan Donald Trump dan fakta-faktanya?

Kronologi Penembakan Donald Trump

Percobaan pembunuhan terhadap Trump terjadi pada Minggu siang sekitar pukul 13.30 waktu setempat di AS. Saat itu, Trump berada di Trump International Golf Course di West Palm Beach, California. 

Seorang agen Secret Service melihat ujung senapan mengarah keluar dari balik semak-semak. Para agen pun segera bergerak melindungi Trump sambil menangkap pelaku.

Menurut pernyataan pejabat Secret Service, Ronald Rowe, pelaku belum sempat menembakkan senjatanya ke arah Trump, meskipun ia sempat berusaha melarikan diri.

"Pria bersenjata itu tidak menembakkan atau melepaskan tembakan apa pun," katanya dikutip AFP.

Polisi menemukan senapan semi-otomatis dengan peluru, dilengkapi teropong, dua ransel, dan kamera GoPro di lokasi kejadian. Saat terciduk, pria bersenjata tersebut berada pada jarak antara 300 hingga 500 yard dari Trump.

"Dengan senapan dan teropong seperti itu, jaraknya tidak terlalu jauh," kata Sheriff Ric Bradshaw.

Fakta-Fakta Upaya Penembakan Donald Trump

Berikut ini beberapa fakta dalam upaya penembakan Donald Trump yang terjadi ketika dirinya main golf:

Sosok Pelaku Penembakan

Menurut pejabat penegak hukum AS, identitas pelaku penembakan telah diketahui sebagai Ryan Wesley Routh seorang pria berusia 58 tahun. Routh berasal dari Greensboro, North Carolina, dan pindah ke Hawaii bersama putranya sejak 2018. 

Berdasarkan profil LinkedIn-nya, ia memiliki perusahaan pembangunan gudang bernama Camp Box Honolulu. Dirinya juga merupakan lulusan North Carolina Agricultural and Technical State University pada tahun 1998.

Catatan dari Departemen Pemasyarakatan North Carolina menunjukkan bahwa Routh memiliki sejarah kriminal. Pada 1990-an, ia terlibat dalam kasus penulisan cek palsu dan didakwa memiliki senjata pemusnah massal pada 2002. Selain itu, ia juga pernah didakwa atas pelanggaran ringan, tabrak lari, dan penolakan penangkapan. 

Dewan Pemilihan Umum Negara Bagian North Carolina juga mengungkapkan bahwa Routh adalah pendukung Partai Demokrat dan memberikan suaranya secara langsung dalam pemilihan pendahuluan 2024 di North Carolina.

Memakai Senapan AK-47

Menurut laporan dari The Independent pada Senin (16/9/2024), pelaku menggunakan senapan serbu jenis AK-47 yang diarahkan melalui semak-semak di Trump National Golf Club dari jarak sekitar 275 hingga 455 meter. 

Setelah menembakkan sedikitnya empat peluru, pria tersebut meninggalkan senjatanya bersama dengan dua ransel, teropong, dan kamera video GoPro.

Dalam konferensi pers, Sheriff West Palm Beach, Ric Bradshaw, menyatakan bahwa agen Secret Service menembaki pelaku setelah melihat gagang senjata di balik pagar. 

Meskipun demikian, pelaku sempat melarikan diri dengan mobil Nissan hitam. Berkat seorang saksi yang berhasil memotret mobil dan plat nomornya, pelaku akhirnya ditangkap.

Respon Joe-Biden dan Kamala Harris

Presiden Joe BIden merespon tindakan percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump. Biden memuji gerak cepat dari Secret Service. Dirinya secara tegas juga melarang adanya kekerasan politik dan kekerasan lain di AS.

"Saya telah diberi tahu oleh tim saya mengenai apa yang sedang diselidiki oleh penegak hukum federal terkait dengan upaya pembunuhan mantan Presiden Trump hari ini," tulis Biden dalam pernyataannya yang diposting di akun Instagram @Potus.

Wakil Presiden AS Kamala Harris turut buka suara menanggapi peristiwa menggegerkan tersebut. Capres AS dari Partai Demokrat ini mengutuk percobaan pembunuhan terhadap Trump. Ia juga menyatakan bahwa kekerasan tidak memiliki tetap di negaranya. 

"Saya telah diberi tahu tentang laporan penembakan di dekat mantan Presiden Trump dan propertinya di Florida, dan saya senang dia aman," katanya.

Demikianlah sejumlah fakta upaya penembakan Donald Trump yang kedua kalinya. Untungnya Trump masih dalam kondisi selamat karena pelaku belum sempat melontarkan tembakan. Dengan adanya percobaan penembakan berulang ini, pengamanan Trump akan diperketat. Baca juga pengakuan anak tersangka penembakan Donald Trump

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.