Kylian Mbappe Tolak Mediasi dalam Sengketa Gaji 55 Juta Euro dengan PSG

JAKARTA - Kylian Mbappe belum siap berkompromi dengan Paris Saint-Germain. Sang penyerang menolak tawaran mediasi oleh komisi hukum liga sepak bola Perancis pada Rabu, 11 September 2024, dalam sengketa dengan mantan klubnya mengenai gaji dan bonus.

Perwakilan Mbappe bertemu dengan pejabat PSG di Paris setelah pemain bintang Perancis itu meminta komisi. Mbappe, yang bergabung Real Madrid musim panas ini dengan status bebas transfer, mengatakan PSG berutang kepadanya sebesar 55 juta euro (sekitar 60 juta US dolar).

Dalam sebuah pernyataan kepada The Associated Press, perwakilan Mbappe mengatakan pemain itu meminta komisi karena tidak dibayarnya gaji tiga bulan dan sepertiga terakhir dari bonus loyalitas.

"Kemungkinan mediasi telah disebutkan pagi ini. Kemungkinan ini ditolak dalam pertemuan oleh perwakilan pemain."

"Mediasi tidak akan ada gunanya untuk mencatat kurangnya pembayaran yang akan terlihat dari analisis sederhana slip gaji pemain," bunyi pernyataan dilansir AP.

PSG mengatakan bahwa mereka mengingat Mbappe sebelumnya telah membuat komitmen publik dan pribadi.

Hanya saja, pihak PSG berpendapat bahwa mereka tidak berutang uang kepada Mbappe berdasarkan perjanjian menyusul keputusannya untuk tidak memperpanjang kontrak dengan Les Parisien.

Karena itu, Mbappe dinilai PSG melepaskan bonus atas reintegrasinya ke dalam tim.

PSG mengatakan bahwa komisi hukum merekomendasikan mediasi antara para pihak yang menurut klub telah diupayakan selama berbulan-bulan.

"Komisi kini telah mengundang pemain tersebut untuk mempertimbangkan proses mediasi," kata juru bicara PSG.

Sementara itu, perwakilan Mbappe tidak mengatakan tindakan apa yang akan mereka ambil sekarang. Mengingat kebuntuan saat ini, kemungkinan besar kasus tersebut pada akhirnya akan diselesaikan oleh pengadilan ketenagakerjaan.

Hubungan Mbappe dengan PSG berakhir di tengah ketegangan yang mendalam selama musim terakhirnya di klub tersebut.

PSG merasa dikecewakan oleh Mbappe setelah menawarinya kontrak paling menguntungkan dalam sejarah klub tersebut ketika ia menandatangani kesepakatan baru pada 2022.

Namun, Mbappe frustrasi karena ia merasa janji untuk merekrut pemain kunci tidak ditepati.

Ketika ia menandatangani kesepakatan baru tersebut, ia diarak di depan para penggemar sambil memegang kaus bertuliskan tahun 2025.

Mbappe dilaporkan kesal tentang hal ini karena kontraknya berlaku hingga tahun 2024 dengan opsi perpanjangan satu tahun.

Pemain 25 tahun itu mengejutkan PSG pada Juni 2023 dengan memberi tahu klub bahwa ia tidak akan mengambil opsi perpanjangan satu tahun.

Dengan kontraknya yang memasuki tahun terakhir, PSG harus mentransfer Mbappe untuk menghindari kehilangannya secara cuma-cuma saat kontraknya berakhir.

Kariernya di PSG bisa saja berakhir pada musim panas 2023 di tengah kebuntuan transfer yang menegangkan.

Setelah memberi tahu klub bahwa ia tidak akan memperpanjang kontraknya selama satu tahun lagi, Mbappe tidak ikut dalam tur pramusim ke Jepang dan Korea Selatan serta terpaksa berlatih dengan pemain-pemain cadangan.

PSG mengatakan mereka lebih suka memindahkannya daripada membiarkan pemain itu pergi secara cuma-cuma pada 2024. Namun, ia menolak tawaran senilai 300 juta euro ke tim Arab Saudi Al-Hilal.

PSG kemudian tidak memasukkan Mbappe dalam pertandingan liga pembuka pada musim itu saat kebuntuan berlanjut. Namun, Les Parisien akhirnya mengizinkannya kembali ke dalam susunan pemain setelah pembicaraan yang konstruktif dan positif antara kedua belah pihak.