Indonesia Kekurangan Talenta Digital, Menkominfo Sebut Perlu Ada Upskilling

JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa Indonesia masih memerlukan banyak upaya untuk menciptakan talenta digital yang siap untuk memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini.

"Sekitar 149 juta jumlah pekerjaan digital di level global dibutuhkan di tahun 2025, di Indonesia 27-46 juta pekerjaan baru akan muncul akibat automatisasi di tahun 2030," kata Budi di acara Peluncuran Hasil Pengukuran Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) Tahun 2024 pada Selasa, 10 September.

Namun, Budi melanjutkan, kondisi tersebut cukup menantang. Karena 90 persen perusahaan di Indonesia merasa ketersediaan talenta digital masih di bawah permintaan industri.  

"Salah satu cara untuk merespon kebutuhan talenta digital melalui upskilling dan reskilling, untuk merespon perkembangan yang begitu dinamis," kata Budi lebih lanjut.

Menurutnya, talenta digital perlu memiliki berbagai keterampilan teknologi di tingkat menengah dan mahir, yang mampu mendisrupsi cara kerja dan mampu melahirkan inovasi-inovasi baru di masa mendatang.

Dia juga berharap talenta digital di Tanah Air dapat menguasai teknologi terbaru dan memiliki keterampilan khusus termasuk terkait dengan keamanan siber, data science, hingga pemanfaatan AI dan big data.  

"Keterampilan ini kemudian diperkuat dengan keterampilan kognitif seperti pola pikir analitik, pola pikir sistemik, dan pola pikir kreatif," ujar Menkominfo.