Rekan Sejawat Kenang Faisal Basri: Sosok yang Paling Keras Menentang Oligarki
JAKARTA - Ekonom Senior Faisal Basri meninggal dunia di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan dalam usia 65 tahun, Kamis, 5 September sekitar pukul 03.50 WIB.
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) sekaligus pengamat ekonomi digital Nailul Huda menyampaikan turut berdukacita atas meninggalnya Faisal Basri.
Huda sendiri mengenal sosok Faisal Basri sebagai senior, guru sekaligus teman bertukar pikiran dalam segala hal.
"Selamat Jalan Pak Faisal Basri, Senior, Guru, Teman bertukar pikiran, panutan bagi peneliti muda," tulisannya dalam status Whatsapp, Kamis.
Menurut Huda, sosok Faisal Basri yang ia kenal juga merupakan salah satu yang paling keras dalam menentang oligarki di Indonesia.
"Paling keras menentang oligarki doa kami untuk Pak Faisal," ujarnya
Diberitakan sebelumnya, Kabar duka wafatnya Faisal Basri tersebut dibenarkan oleh Direktur Indef Tauhid Ahmad.
"Iya benar (meninggal dunia), saya dapat kabar dari anaknya," ucapnya saat dihubungi VOI, Kamis, 5 September.
Saat ditanyai lebih lanjut apa penyebab meninggalnya Faisal Basri, Tauhid belum mengetahui secara pasti.
"Belum tahu saya. Ini 15 menit lagi baru mau ke sana," imbuhnya.
Baca juga:
Profil Faisal Basri
Faisal Basri lahir pada 6 November 1959 di Bandung. Pria berdarah Angkola ini merupakan salah seorang keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik.
Basri merupakan nama ayahnya (Hasan Basri Batubara) yang ia lekatkan kepada dirinya sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada ayahnya.
Faisal Basri menempuh pendidikan Sarjana Ekonomi, di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Master of Arts (M.A.) dalam bidang ekonomi, di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika pada 1988.