Penelitian Terbaru: Kepercayaan Terhadap Alien Jadi Masalah Sosial

JAKARTA – Kepercayaan terhadap alien terus mengalami peningkatan di berbagai negara, baik di AS maupun di luar AS. Tak sedikit masyarakat yang percaya bahwa makhluk ini nyata dan pernah mengunjungi Bumi.

Menurut Peneliti dan Filsuf Skotlandia Tony Milligan dalam makalah yang baru dirilis, kepercayaan ini menjadi masalah sosial. Pasalnya, seperlima warga Inggris percaya bahwa Bumi telah dikunjungi alien dan tujuh persen masyarakat yakin bahwa mereka pernah melihat UFO.

Persentase yang lebih tinggi ditemukan di AS. Pada tahun 2022, sekitar 34 persen masyarakat percaya dengan penampakan UFO sehingga alien diyakini nyata. Sementara itu, 24 persen masyarakat mengaku bahwa mereka pernah melihat penampakan UFO.

Bagi Tony, kepercayaan ini paradoks karena manusia tidak memiliki bukti yang nyata tentang keberadaan alien. Bahkan, Pentagon atau markas besar dari Departemen Pertahanan AS masih berusaha membuktikan keberada Fenomena Anomali Tak Dikenal (UAP), sebutan terkini untuk UFO.

Kepercayaan terhadap alien juga dianggap merusak kepercayaan warga terhadap lembaga pemerintah. Berdasarkan jajak pendapat Gallop pada tahun 2019, sekitar 68 persen warga AS percaya bahwa pemerintah tahu lebih banyak tentang kehadiran UFO atau alien.

Banyak yang percaya bahwa militer atau kelompok rahasia swasta telah menyembunyikan keberadaan alien dengan sengaja. Dengan kepercayaan yang sangat tinggi ini, teori konspirasi pun semakin berkembang hingga merusak kepercayaan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan.

Dari hasil penelitian ini, Tony menyimpulkan bahwa alien seharusnya tetap berada di dalam kotak fiksi seperti film Marvel hingga terbukti nyata. Sayangnya, yang terjadi saat ini justru sebaliknya. Oleh karena itu, Tony percaya bahwa kepercayaan terhadap alien memiliki konsekuensi yang nyata dan merusak.