Wayan Koster: Infrastruktur Bali Masih Tertinggal
DENPASAR - Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster saat mendaftar untuk Pilkada Bali mengakui infrastruktur Bali sebagai destinasi pariwisata dunia masih tertinggal.
“Sebenarnya, Bali sangat tertinggal dalam infrastruktur, apalagi dalam posisi sebagai destinasi wisata utama dunia, Bali sangat tertinggal, sudah lama tertinggal dalam urusan infrastruktur,” kata dia menanggapi rencana kubu lawan membangun bandara di Bali Utara di Denpasar, Kamis, 29 Agustus.
Bersama calon wakil gubernur Giri Prasta, ia pun menawarkan ke depannya apabila terpilih akan serius membangun infrastruktur, terutama transportasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal dan pariwisata.
Wayan Koster yang sebelumnya menjabat Gubernur Bali 2018-2023 mengatakan saat dia memimpin sebenarnya sudah dilakukan pembangunan infrastruktur darat, laut, maupun udara, namun ke depan ini belum cukup.
Karena itu, ia bersama Giri Prasta menjanjikan pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana strategis, menata kepariwisataan Bali secara fundamental dan komprehensif.
Selain itu, paslon yang diusung PDI Perjuangan dan delapan partai politik itu menyinggung ketimpangan pembangunan antara Bali bagian utara dengan selatan, lalu timur dengan barat, yang membuat 60 persen lebih ekonomi hanya berputar di Bali bagian selatan.
Menurutnya, hal ini yang membuat ekonomi sangat tertinggal di bagian utara, barat, dan timur, dan pemerataan ini tidak dapat hanya dibangun dengan wacana.
“Harus dengan konkret menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, yang ada di Bali Timur, Utara, dan Barat, tapi apa itu rencana dari kami, ya tidak bisa dibuka disini sekarang,” kata Koster.
Baca juga:
Baginya, upaya membangun pusat pertumbuhan perekonomian Bali adalah untuk menyeimbangkan pembangunan antar-wilayah di Bali, sehingga masyarakat bisa menikmati hasil pembangunan yang lebih berkeadilan.
Ia menegaskan apabila terpilih untuk periode kedua di Pilkada Bali maka akan menuntaskan program terdahulu yang berorientasi kepada pola pembangunan semesta berencana menuju Bali era baru menjadi berada dalam ruang Bali era baru.