Cak Imin Minta Banser dan Garda Bangsa Tak Terprovokasi: Kalian Satu Ideologi
BADUNG - Ketua Umum (Ketum) DPP PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) merespons kegiatan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan Ikatan Pencak Silat Nahdatul Ulama Pagar Nusa yang menggelar kegiatan Apel Kesetiaan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Bali yang berbarengan dengan Muktamar PKB.
Cak Imin meminta Badan Otonom Kepemudaan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yaitu Garda Bangsa dan juga Banser agar tidak terprovokasi.
"Saya minta kepada Banser dan Garda Bangsa jangan terprovokasi, kalian sama-sama kaum muda dan Garda Bangsa pemudanya PKB yang Banser pemudanya NU," kata Cak Imin, saat ditemui Terminal Kedatangan VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat, 23 Agustus.
"Kalian anak sedarah, se-ideologi. Saya minta tidak usah bentrok saling menjaga masing-masing," tuturnya.
Pihaknya juga telah mengintruksikan kepada panitia Muktamar PKB di Bali untuk membantu mensuplai makanan kepada para personel Banser yang mengikuti apel kesetiaan.
"Dan saya instruksikan kepada panitia membantu suplai makanan Banser, tidak usah bentrok tidak usah ada berantem, biarkan saja. Malah kalau perlu Banser kita kirim sebanyak- banyaknya makanan," ujarnya.
Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan Ikatan Pencak Silat Nahdatul Ulama Pagar Nusa akan menggelar Apel Kesetiaan di Bali, pada tanggal 21-25 Agustus 2024. Apel yang diikuti sekitar 15.000 orang ini melibatkan kader Ansor-Banser dan Pagar Nusa wilayah Bali dan Jawa Timur.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Addin Jauharudin menyatakan, apel kesetiaan digelar untuk mengokohkan barisan generasi muda Nahdlatul Ulama (NU), terutama di tahun transisi pemerintahan Indonesia agar prosesnya berjalan dengan aman.
Baca juga:
Apel yang digelar di Padang Galak, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, tersebut juga dalam rangka merayakan HUT ke-79 Republik Indonesia.
Apel kesetiaan ini tak terkait sama sekali dengan Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kebetulan juga digelar di Bali pada waktu bersamaan.
"Apel kesetiaan ini tidak ada sangkut pautnya dengan agenda politik praktis mana pun, termasuk PKB. Panggilan kepada dua badan otonom NU ini dirasa perlu dan perlu dilakukan karena tahun 2024 adalah tahun yang sangat penting bagi generasi muda terlibat dalam membangun pondasi kuat menuju Indonesia Emas 2045," kata Addin.