Ini Cara Toyota demi Mencegah Skandal Sertifikasi Kendaraan Terulang Kembali

JAKARTA - Satu tahun terakhir merupakan periode sulit bagi Toyota khususnya setelah ditemukan adanya penyimpangan dalam proses sertifikasi kendaraannya.

Menyusul temuan pada sejumlah model dari Toyota maupun Daihatsu, kini merek ini telah menyerahkan laporan komprehensif mengenai cara menangani keadaan.

Melansir dari Motor1, Senin, 12 Agustus, Chief Technology Officer (CTO) dan Global Chief Quality Officer (G-CQO) akan berbagi tugas sebagai yang bertanggung jawab menjaga segala sesuatu tetap berada dalam jalurnya.

Secara rinci, CTO akan mengambil bagian dalam keputusan akhir untuk sertifikasi kendaraan. Jalur komunikasi akan dibuka di semua tingkatan sehingga ada pemahaman yang lebih baik tentang apa yang perlu dilakukan.

Kemudian, lini Legal Supervisor akan mengaudit proses dan melapor kepada Chief Risk Officer. Itulah ringkasan singkat dari rencana tersebut, yang mencakup sejumlah peraturan baru, metode baru, dan akuntabilitas tambahan selama proses sertifikasi.

Langkah yang diambil Toyota ini merupakan saran dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT) sehingga diperlukannya landasan yang kuat dalam menjalankan operasi sertifikasinya.

“Toyota akan meninjau mekanisme dan sistem yang dirancang untuk menerapkan operasi sertifikasi yang tepat, menemukan sesuatu yang tidak normal, dan mengambil tindakan segera melalui upaya bersama antara manajemen dan pihak-pihak yang berada di lokasi,” kata Toyota.

Pada awal Juni lalu, diumumkan skandal sertifikasi melibatkan sejumlah model seperti Corolla Fielder, Corolla Axio, dan Yaris Cross di Jepang dan sempat ditangguhkan produksinya.

Jumlah tersebut bertambah yang melibatkan beberapa model, seperti Prius dan Mebius (Daihatsu) serta RX (Lexus) keluaran 2014-2015 yang gagal pada tes perlindungan pejalan kaki.

Selain itu, SUV RAV4 produksi 2017 diketahui tersandung kegagalan pada uji pencegahan perpindahan beban. Kemudian, ada model Camry dan Altis (Daihatsu) produksi 2017 karena kekeliruan pada pengujian uji dampak kemudi.

Pabrikan juga alami kegagalan pada pengujian perangkat pelindung penghuni di interior melibatkan model Noah, Voxy, dan Landy (Suzuki) produksi 2021 lalu. Kemudian, dua model lainnya yakni Harrier keluaran 2022 dan Lexus LM tahun 2023 tersandung kekeliruan pengujian tabrak samping dan uji tumbukan sisi tiang.