Israel Kembali Keluarkan Perintah Mengungsi di Utara Gaza Usai Serangan Roket
JAKARTA - Pasukan Israel kembali mengeluarkan perintah evakuasi baru kepada warga Palestina di wilayah utara Gaza.
Juru bicara Angkatan Darat Israel Avichay Adraee mengumumkan perintah evakuasi untuk beberapa distrik di Beit Hanoun dan Beit Lahiya, dua kota yang sebagian besar sudah hancur dan menjadi sasaran serangan tank Israel pada awal invasi darat Israel.
“Hamas dan organisasi teroris menembakkan roket dari wilayah Anda ke arah Negara Israel. IDF akan bertindak tegas dan segera melawan mereka,” kata Adraee dalam pesan yang dikirimkan melalui teks atau media sosial kepada warga Palestina dilansir Reuters, Rabu, 7 Agustus.
“Demi keselamatan Anda sendiri, segera evakuasi ke tempat perlindungan yang diketahui di pusat Kota Gaza,” kata juru bicara militer.
Di sekitar Kota Gaza, Al-Tuffah, serangan udara Israel terhadap rumah menewaskan tiga warga Palestina, kata petugas medis.
Saat ini pertempuran terus berlanjut di Jalur Gaza bahkan ketika Israel bersiap menghadapi serangan yang diperkirakan terjadi di utara dari Iran dan sekutu dekatnya, Hizbullah, Lebanon setelah pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada 31 Juli di ibu kota Iran, Teheran.
Militer Israel mengatakan pihaknya menewaskan puluhan militan Gaza dalam beberapa hari terakhir.
Baca juga:
- Pria Inggris Dihukum 3 Tahun Penjara karena Pukul Polisi Saat Kerusuhan Antimuslim-Antimigran
- Pria Polandia Terbukti Bersalah Serang PM Denmark, Terancam 4 Bulan Penjara dan Deportasi
- Helikopter Jatuh di Hutan Nepal, Pilot dan 4 Penumpang Asal China Tewas
- WN Pakistan Ditangkap di AS, Diduga Rencanakan Pembunuhan Pejabat AS termasuk Donald Trump
Pada Rabu, Israel menyerang fasilitas pembuatan senjata di distrik padat Deir al-Balah di Gaza tengah, tempat puluhan ribu warga Palestina yang mengungsi akibat pertempuran tersebut. tempat berlindung.
Di wilayah tengah lainnya, tank-tank Israel menembaki Nuseirat dan Bureij, dua dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Jalur Gaza. Israel mengatakan militan Hamas menggunakan infrastruktur sipil untuk berlindung dan menyembunyikan pos-pos operasi dan gudang senjata. Hamas membantah hal ini.
Para militan mengatakan mereka terus melakukan serangan penyergapan terhadap pasukan Israel dan kendaraan lapis baja dengan alat peledak, dan masih mampu meluncurkan serangan roket terbatas ke Israel.