Pengadilan Virginia Dakwa Seorang Pria yang Mengancam Wakil Presiden AS Kamala Harris
JAKARTA - Seorang pria di Virginia didakwa membuat ancaman kekerasan daring terhadap Wakil Presiden Kamala Harris, beberapa hari setelah ia memulai kampanye untuk mengikuti pemilihan presiden Amerika Serikat yang digelar November mendatang.
Frank Carillo didakwa pada Hari Jumat di pengadilan federal di Virginia atas tuduhan mengancam wakil presiden, setelah mengunggah serangkaian pesan yang menargetkan Wapres Harris di situs media sosial GETTR, menurut catatan pengadilan.
"Kamala Harris harus dibakar hidup-hidup. Saya akan melakukannya sendiri jika tidak ada orang lain yang melakukannya," demikian bunyi salah satu unggahan yang dikutip dalam dokumen pengadilan, melansir Reuters 6 Agustus.
Unggahan yang lain mengatakan Harris "akan menyesal pernah mencoba menjadi presiden."
Pesan-pesan tersebut diunggah pada 27 Juli, enam hari setelah Presiden Joe Biden mengumumkan ia tidak akan mencalonkan diri lagi dan mendukung Harris untuk menggantikannya sebagai kandidat Demokrat.
Akun tersebut juga mengunggah pesan yang ditujukan kepada Presiden Biden dan Direktur FBI Christopher Wray.
Menurut dokumen pengadilan, agen FBI menyita senapan dan pistol saat menggeledah rumah Carillo.
Carillo diperkirakan akan hadir di pengadilan untuk pertama kalinya pada hari Senin. Informasi pengacara untuk Carillo belum tersedia.
Wapres Harris adalah calon presiden dari Partai Demokrat yang menghadapi mantan presiden dari Partai Republik Donald Trump dalam pemilihan presiden 5 November.
Baca juga:
- Bicara dengan Presiden Biden, Raja Yordania Abdullah II Peringatkan Tindakan Sepihak Israel Rusak Prospek Perdamaian
- Donald Trump Sebut Venezuela Dipimpin oleh Seorang Diktaktor
- Ada 203 WNI di Lebanon, KBRI Beirut Koordinasikan Langkah Kontingensi dengan Perwakilan RI di Negara Tetangga
- Komandan Garda Revolusi Iran Pastikan Israel Terima Respons Tegas usai Pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran
Ia maju dalam kontestasi, setelah petahana Presiden Joe Biden memutuskan pengunduran diri dari kontestasi dan mendukung Harris. Ia juga memenangkan dukungan dari mayoritas Partai Demokrat.
Terpisah, pejabat Departemen Kehakiman AS khawatir dengan apa yang mereka sebut sebagai lonjakan ancaman terhadap pejabat publik di Amerika Serikat.
Sebelumnya, Trump terluka dalam upaya pembunuhan di sebuah kampanye bulan lalu di PennSylvania. Para pejabat belum mengidentifikasi motif penembakan tersebut.