Piala Presiden 2024 dan Harapan Bebas Hambatan UMKM

SOLO - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mendapat prilivese dalam penyelenggaraan Piala Presiden 2024. Para pelaku UMKM, khususnya kuliner, mendapat kesempatan tanpa hambatan bertemu konsumen yang tak lain penonton sepak bola di stadion.

Piala Presiden kian identik dengan UMKM. Pada gelaran turnamen pramusim tahun ini, pelaku UMKM tetap tidak ditinggalkan. Mereka mendapat fasilitas sekaligus kemudahan 'membuka dasaran' di dalam stadion.

Hal yang sangat menggiurkan karena selama ini stadion selalu steril dari pedagang asongan. Saat tidak ada pertandingan, pelaku UMKM yang hanya beromzet beberapa ratus ribu rupiah dalam sehari itu memang diizinkan masuk stadion.

Mereka, yang rata-rata pelaku kuliner, menyediakan makan atau minum bagi orang-orang yang beraktivitas olahraga. Tidak ketinggalan pedagang angkringan, penyedia makanan, gorengan dan minuman mulai dari jahe, teh hingga kopi sacet.

Di Stadion Manahan, Solo, misalnya, para pelaku UMKM bisa masuk area saat tidak ada pertandingan. Namun bila Persis Solo menggelar pertandingan home atau tim lain yang memakai stadion tersebut untuk menjamu lawan-lawannya, para pedagang terpaksa menyingkir.

"Kami memang tidak diizinkan untuk berjualan atau istilahnya buka dasaran di kawasan stadion saat ada pertandingan. Kawasan harus steril. Sebaliknya bila tidak ada pertandingan, kami biasa berjualan di area dalam kawasan Manahan," ujar Valendra Toha Maulana yang membuka usaha coffee shop Kopi Paseban di kawasan Manahan.

Namun, menurut dia, pelaku UMKM justru mendapat kemudahan saat penyelenggaraan Piala Presiden 2024. Mereka tetap bisa menjalankan usaha di dalam kawasan Manahan. Bagi Valendra kemudahan atau pemberian fasilitas ini tak ubahnya jalan bebas hambatan bagi UMKM untuk menjangkau konsumen.

"Kami sangat senang dengan kebijakan tersebut. Ini seperti jalan tol bagi UMKM seperti kami. Pasalnya, kami tak menemui hambatan dan ini mendekatkan kami dengan konsumen. Mereka tidak perlu keluar stadion hanya untuk ngopi atau makan-makan sebelum atau saat jeda pertandingan," kata Valendra.

UMKM Kopi Paseban merupakan unit usaha kecil dari koperasi Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. Selama ini, mereka membuka usaha di dalam kawasan Manahan dengan menyasar konsumen yang berolahraga atau sekadar jalan-jalan di Manahan.

"Saat ada Piala Presiden 2024, kami sudah bersiap-siap mencari lokasi untuk mangkal tetapi sementara saja. Namun kami kemudian dihubungi pihak penyelenggara turnamen. Kami ditawari membuka usaha selama turnamen. Tentu kami senang. Bagaimana tidak, bila ada pertandingan sepak bola, sudah pasti omzet naik," ujar Valendra yang mengaku kenaikan omzet dari berjualan kopi itu bisa mencapai 100% selama Piala Presiden 2024.

Pelaku UMKM Twee 'Ntea pun kecipratan rezeki karena mendapat free pass di kawasan Manahan selama semifinal dan final Piala Presiden 2024. Menurut Nanda, owner dari usaha teh dengan variannya, dimsum, zuppa soup itu, fasilitas yang diberikan UMKM menjadikan mereka menjangkau lebih banyak konsumen.

Apalagi, pelaku kuliner ini memang tepat sasaran karena penonton sepak bola selalu membutuhkan minuman. Mereka tak berhenti bernyanyi dan berseru memberi dukungan kepada tim yang bertanding.

"Di semifinal Piala Presiden 2024 kebetulan ada Persis Solo yang bertanding. Mereka seperti bermain di kandang sendiri karena suporter datang ke stadion. Kalau ada Persis, dagangan saya pun laku keras," ujar Nanda tertawa.

Nanda menuturkan bila situasi ramai, omzetnya bisa mencapai 700 ribu hingga 1 juta rupiah. Namun saat Persis bertanding, dia meraup pemasukan 1,5 juta rupiah sebelum dipotong berbagai pengeluaran dan pembelian bahan atau modal.

"Kami sangat mendukung kebijakan untuk UMKM saat penyelenggaraan turnamen sepak bola seperti ini dipertahankan. Ini sungguh membantu kami. Apalagi, persyaratan untuk membuka usaha selama Piala Presiden 2024 sangat gampang. Kami berterima kasih karena ada perhatian untuk pelaku UMKM seperti kami," ucapnya.

Ketua Steering Committee Piala Presiden 2024 Maruarar Sirait menuturkan pihaknya memang memberi kesempatan kepada pelaku UMKM utuk berpartisipasi dalam bentuk membuka usaha di kawasan stadion. Menurut dia langkah ini diambil sebagai upaya peningkatan dan pengembangan UMKM.

"Ini sesuai arahan bapak Presiden Joko Widodo bahwa UMKM harus didorong untuk maju dan memberi manfaat. Dan, UMKM memang memberi manfaat besar karena mereka memenuhi kebutuhan penonton yang datang ke stadion," ujar Maruarar.

Ya, UMKM yang memberi manfaat langsung kepada penonton di stadion sehingga produk kuliner yang pada giliran mendapat kesempatan membuka usaha di area dalam stadion.

Tidak hanya coffee shop dengan konsep modern food truck atau model tradisional seperti angkringan, tetapi pelaku usaha penganan kecil seperti kentang goreng, takoyaki, roti hingga siomay dan telur gulung yang tersedia bagi mereka yang menyaksikan pertandingan.

"Ini yang menjadi pertimbangan mengapa UMKM yang berada di sekitar stadion lebih banyak produk kuliner. Hal sama dengan di Bandung atau Bali. Produk UMKM yang tersedia juga lebih banyak kuliner," ucapnya.

"Namun yang terutama semua bahagia. Penonton bahagia bisa menyaksikan pertandingan berkualitas. UMKM juga bahagia," ucapnya.

Memberi kesempatan kepada UMKM berperan serta di Piala Presiden 2024 sesungguhnya sudah menjadi langkah penting dalam pengembangan usaha mikro itu yang memang butuh dukungan dari pemerintah maupun pihak lain.

Meski demikian peran serta itu memang tak sekadar menyediakan tempat bagi pelaku UMKM saat ada gelaran sepak bola. UMKM batik, misalnya, bisa digandeng stake holder sepak bola dengan menyediakan seragam formal tim.

Namun terobosan Piala Presiden dengan menggandeng UMKM memang menjadi langkah mengesankan dan layak dipertahankan. Maruarar pun sudah memastikan konsep itu bakal dipertahankan di gelaran Piala Presiden.