Pelabuhan Patimban Diharapkan Terintegrasi dengan Kawasan Industri
JAKARTA - Penjabat Bupati Subang Imran berharap agar ke depannya Pelabuhan Patimban terintegrasi dengan kawasan industri yang ada di daerah tersebut, sehingga bisa terbentuk kawasan ekonomi Subang.
"Secara umum, kami dari Pemkab Subang mendukung perkembangan investasi. Termasuk di antaranya pengembangan Pelabuhan Patimban," kata Imran, dalam keterangannya di Subang, dikutip dari Antara, Sabtu 27 Juli.
Ia menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Subang telah melakukan aksi nyata dalam mendukung investasi, yakni dengan adanya Peraturan Daerah tentang Kemudahan Investasi dan Peraturan Daerah Kepelabuhanan.
Dengan adanya komitmen untuk perkembangan investasi, kata dia, ke depan diharapkan agar Pelabuhan Patimban dan kawasan industri yang ada di Subang dapat terintegrasi. Sehingga akan terbentuk kawasan ekonomi Subang.
"Dengan adanya Pelabuhan Patimban, kawasan industri yang ada di Subang dapat terintegrasi. Jadi saya dari pemkab sangat berharap kawasan-kawasan industri yang ada di Subang dapat terintegrasi menjadi satu kawasan ekonomi Subang," kata dia.
Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Subang siap mendukung kemajuan Pelabuhan Patimban dan berharap eksistensi Pelabuhan Patimban mampu memberi dampak baik, tidak hanya di Subang tetapi hingga ke Ibu Kota Negara yang baru.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan bersama PT Pelabuhan Patimban Internasional (PPI) dan PT Patimban International Car Terminal (PICT), terus mengembangkan Pelabuhan Patimban untuk memberikan fasilitas transportasi laut, sekaligus sebagai outlet bisnis bagi pelaku usaha khususnya di Jawa Barat.
Pelabuhan Patimban dibangun dan dikembangkan dalam beberapa tahap, yakni tahap I-1 (tahun 2018-2021), tahap I-2 (tahun 2022-2025), dan akan dilanjutkan pada tahap II dan tahap III.
Pemerintah juga membangun ekosistem Pelabuhan Patimban dengan pengembangan backup area untuk mendukung kelancaran kegiatan kepelabuhanan.
Pelabuhan Patimban saat ini sudah memiliki berbagai fasilitas operasional, di antaranya automation gate di terminal internasional, receiving area di terminal domestik dan internasional, fasilitas lengkap pada area inspeksi, pre yard, storage yard, CCTV keamanan pada 20 titik, hingga lampu penerangan pada area storage dan dermaga.
Baca juga:
Pelabuhan itu juga dilengkapi dengan CIQP (Customs Immigration Quarantine Procedure) untuk mendukung kegiatan ekspor dan impor. Pelayanan kapal di pelabuhan ini dilakukan secara online melalui Inaportnet.
Catatan Kementerian Perhubungan, pada 2021 Terminal Kendaraan yang berkapasitas 218.000 CBU/tahun telah melayani operasional dengan total muatan 31.856 CBU/tahun atau 15 persen dari kapasitas.
Kemudian pada 2022 total muatan naik menjadi 198.064 CBU/tahun atau 91,1 persen dari kapasitas, dan tahun 2023 total muatan 224.935 CBU atau 103,18 persen dari kapasitas.
Selanjutnya pada Juni 2024 total muatan sudah mencapai 90.659 CBU atau 41,59 persen dari kapasitas.