Meski Puncak Kemarau, Potensi Hujan Masih Ada di 19 Wilayah Indonesia
JAKARTA - Indonesia mulai 27 Juli hingga awal Agustus 2024 telah memasuki masa puncak kemarau. Meski begitu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat di 19 wilayah.
"Hingga awal Agustus, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang terjadi di bagian tengah dan timur, meskipun secara umum saat ini sedang berada di puncak kemarau," kata Prakirawan BMKG Syndhy Indah Pratiwi dikutip dari ANTARA, Sabtu, 27 Juli.
Wilayah-wilayah tersebut, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Maluku Utara, dan NTT.
Situasi serupa juga berpotensi melanda Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan.
"Kondisi ini dipengaruhi oleh Gelombang Ekuator Rosby yang mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut," katanya.
Selain itu, faktor pemanasan skala lokal memberikan pengaruh cukup signifikan dalam proses pengangkatan massa udara dari permukaan bumi ke atmosfer.
Syndhy mengatakan sirkulasi siklonik membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Samudera Pasifik sebelah utara Papua.
Baca juga:
- Kremlin: Rusia Tidak akan Diamkan Transfer Asetnya yang Dibekukan oleh Uni Eropa ke Ukraina
- Balas Pesan Kim Jong-un, Presiden Lukashenko Bakal Perluas Kerja Sama Belarusia - Korea Utara
- Uni Eropa Transfer Rp26,5 Triliun Aset Rusia yang Dibekukan ke Ukraina
- AS Rugi Rp7,4 Triliun Akibat Pesawat Pembom Siluman B-1B Terbakar
Ia mengatakan daerah konvergensi lainnya terpantau di perairan barat Sumatera Utara dan Sulawesi bagian tengah. Zona konfluensi terpantau di wilayah Laut Cina Selatan dan Samudera Pasifik sebelah utara Papua.
"Secara umum, kombinasi fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 26 Juli hingga 1 Agustus 2024," katanya.
Ia mengatakan angin kencang juga berpotensi terjadi di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Barat.
BMKG mengimbau masyarakat untuk bijaksana dan hemat dalam menggunakan air serta menghindari membuka lahan dengan membakar, terutama di daerah hutan yang bertanah gambut karena mudah terbakar dan jika terjadi kebakaran akan sulit dipadamkan.