Jaringan Al Qaeda Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan yang Tewaskan 6 Tentara di Togo

JAKARTA - Jaringan afiliasi Al Qaeda mengaku bertanggung jawab atas serangan di Togo utara, Afrika Barat, yang menewaskan enam orang pada Sabtu akhir pekan lalu, menurut SITE Intelligence Group.

Serangan itu menghantam barak tentara di dekat perbatasan dengan Burkina Faso.

SITE mengutip pernyataan Jama'a Nusrat ul-Islam wa al-Muslimin (JNIM) yang mengatakan "pejuang pada tanggal 20 Juli menguasai barak tentara Togo di Dapaong di bagian utara negara itu, menewaskan enam tentara dan menyita banyak senjata".

Juru bicara militer Togo mengatakan kepada Reuters, Selasa, 23 Juli, dia tidak mempunyai rincian untuk mengomentari serangan itu.

Dalam pernyataannya, JNIM juga mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap delapan operasi militer lainnya di Burkina Faso, Mali dan Niger, dengan mengatakan bahwa pihaknya menewaskan total lebih dari 22 tentara dalam rentang waktu empat hari.

Kegagalan pihak berwenang dalam melindungi warga sipil berkontribusi pada dua kudeta di Mali, dua di Burkina Faso, dan satu di Niger sejak tahun 2020.

Junta sejak itu meninggalkan sekutu tradisional Barat dan mencari dukungan Rusia untuk melawan kelompok tersebut. Pada bulan Maret, ketiga negara membentuk kekuatan gabungan untuk mengatasi ancaman keamanan di wilayah mereka.