9 Gejala Umum Keracunan Makanan yang Penting Dikenali

YOGYAKARTA – Keracunan makanan bisa sangat bervariasi tandanya. Bisa karena makanan terkontaminasi bakteri atau karena makan makanan yang mengandung racun atau spesies jamur tertentu.

Gejala dan tingkat keparahannya berbeda-beda. Umumnya membutuhkan waktu beberapa jam atau berhari-hari hingga gejalanya muncul. Oleh karena itu, gejala keracunan makanan cukup sulit diidentifikasi. Namun, jika merasakan gejala ini setelah makan makanan tertentu, segera ambil tindakan.

1. Sakit perut dan kram

Sakit perut akibat keracunan makanan dirasakan di sekitar batang tubuh. Racun berbahaya mengiritasi lapisan perut. Sehingga menyebabkan kram dan otot perut bekerja ekstra membuang organisme beracun. Meskipun jika mengalami sakit perut dan kram bisa karena gejala penyakit lain. Tetapi penting memahami dan mengidentifikasi makanan apa yang dimakan sebelum merasakan gejala ini. Sakit perut dan kram dapat mengindikasikan peradangan pada lambung dan usus Anda.

Ilustrasi gejala keracunan makanan (Freepik/stockking)

2. Diare

Diare seringkali disebabkan oleh keracunan makanan. Biasanya disertai ingin segera buang air besar dan kembung atau diikuti kram perut. Diare, terjadi karena peradangan yang membuat usus kurang efektif menyerap kembali air dan cairan lain yang dikeluarkan selama pencernaan.

3. Sakit kepala

Sakit kepala sangat umum dialami ketika mengalami dehidrasi, kelelahan, minum alkohol, bahkan karena stres. Sakit kepala karena keracunan makanan, biasanya diikuti gejala lainnya. Seperti muntah dan diare serta dehidrasi.

4. Muntah

Muntah adalah respons alami terhadap keracunan makanan. Melansir Healthline, Selasa, 9 Juli, muntah terjadi saat tubuh mencoba mengeluarkan racun berbahaya. Beberapa orang mengalami muntah saat keracunan makanan dan mereda dengan cepat. Namun ada pula yang muntah dalam waktu beberapa bari. Jika mengalaminya, segeralah cari bantuan medis untuk menghindari hal tidak diinginkan.

Ilustrasi gejala keracunan makanan (Freepik/8photo)

5. Demam

Demam terjadi ketika suhu tubuh berada antara 36-37 derajat Celsius. Demam terjadi karena bagian dari pertahanan alami tubuh terhadap infeksi. Zat pyrogen, yang menyebabkan demam, dikeluarkan tubuh oleh sistem kekebalan tubuh saat bakteri menyerang. Ini memicu kenaikan suhu tubuh dan aktivitas sel darah putih meningkat melawan infeksi.

6. Menggigil

Menggigil dapat terjadi ketika tubuh menaikkan suhu. Ini terjadi karena otot bergerak berlawanan dengan cepat supaya menghasilkan panas tubuh. Menggigil seringnya disertai demam karena zat pyrogen. Respons ini bisa dipicu karena keracunan makanan sehingga mengigil merupakan salah satu gejala umum.

7. Tubuh lemah dan lelah

Merasa lemah atau lelah bisa menjadi gejala keracunan makanan, sebagian disebabkan oleh pelepasan zat kimia yang disebut sitokin. Gejala ini juga diikuti rasa tidak enak badan. Saat mengalaminya, tubuh perlu banyak istirahat untuk pemulihan diri.

8. Mual

Mual adalah apa yang Anda rasakan saat hendak muntah. Hal ini dapat disebabkan oleh hal-hal seperti keracunan makanan, migrain, masuk angin, atau mabuk perjalanan. Jika terjadi infeksi, ini merupakan tanda peringatan bahwa Anda mungkin telah memakan sesuatu yang berbahaya.

9. Nyeri otot

Saat Anda terkena infeksi, seperti keracunan makanan, Anda bisa mengalami nyeri otot. Hal ini terjadi karena tubuh Anda melepaskan histamin untuk memperlebar pembuluh darah dan memungkinkan sel darah putih melawan infeksi.

Kebanyakan kasus keracunan makanan, akan mereda dengan sendirinya. Tetapi apabila tak segera sembuh, penting untuk mendapatkan cukup istirahat, terhidrasi cukup, dan segeralah menemui dokter.