Mossad Sebut Israel Sedang Mempelajari Respons Hamas Terkait Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza
JAKARTA - Badan intelijen Mossad mengatakan pada Rabu malam, Israel teah menerima tanggapan Hamas terhadap rancangan kesepakatan gencatan senjata konflik Gaza dan akan mengevaluasi dokumen tersebut.
Sebuah pernyataan dari Mossad yang didistribusikan oleh Kantor Perdana Menteri mengatakan, para mediator "telah menyampaikan" kepada para negosiator Israel "pernyataan Hamas tentang garis besar kesepakatan penyanderaan."
"Israel sedang mengevaluasi pernyataan tersebut dan akan menyampaikan jawabannya kepada para mediator," bunyi pernyataan itu, melansir The Times of Israel 4 Juli.
Kelompok Hamas mengonfirmasi mereka telah mengajukan tuntutan terbarunya, dengan mengeluarkan pernyataan mereka "sangat ingin mencapai kesepakatan untuk menghentikan perang, dan komunikasi kami dengan para mediator terus berlanjut."
"Kami bertukar beberapa ide dengan para mediator dengan tujuan menghentikan perang dan penarikan penuh dari Jalur Gaza," kata Hamas, mengklaim mereka bersikap fleksibel dalam tuntutannya, sementara Israel "berusaha menipu dan mengelak."
Dalam pernyataan selanjutnya, Hamas mengatakan pemimpin politbiro yang bermarkas di Qatar, Ismail Haniyeh, telah berbicara dengan para mediator di Qatar dan Mesir mengenai gagasan yang sedang dibahas. Hamas menambahkan, pembicaraan juga telah diadakan dengan para pejabat Turki mengenai perkembangan terkini.
Baca juga:
- Yakinkan Partai Demokrat dan Tim Kampanyenya, Joe Biden: Saya Maju
- Putaran Pertama Pilpres Iran Catat Jumlah Pemilih Terendah Sejak 1979, Khamenei Ajak Warga Nyoblos Besok
- Lebih dari 8.500 Murid Palestina di Jalur Gaza Tewas Akibat Gempuran Israel Sejak Oktober
- Penjabat Menteri Luar Negeri Iran Ingatkan Israel Jangan Coba Serang Lebanon: Bakal Jadi Neraka
"Gerakan ini menanggapi dengan semangat positif isi dari musyawarah yang sedang berlangsung," katanya.
Negosiasi konflik Hamas-Israel telah berlangsung berbulan-bulan oleh moderator, termasuk Amerika Serikat, Qatar dan Mesir, untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan sekitar 120 sandera yang masih berada di Gaza, dikutip dari Reuters.
Hamas mengatakan, setiap kesepakatan harus mengakhiri perang dan membawa penarikan mundur Israel secara penuh dari Gaza. Adapun Israel mengatakan, mereka hanya akan menerima jeda sementara dalam pertempuran sampai Hamas diberantas.