Elon Musk Batalkan Gugatan Terhadap OpenAI dan Sam Altman

JAKARTA - Miliarder Elon Musk pada  Selasa 11 Juni membatalkan gugatannya yang menuduh pembuat ChatGPT, OpenAI, dan CEO-nya Sam Altman, meninggalkan misi asli startup tersebut untuk mengembangkan kecerdasan buatan demi kepentingan kemanusiaan dan tidak untuk keuntungan pribadi.

Pengacara Musk meminta pengadilan negara bagian California untuk membatalkan gugatan yang awalnya diajukan pada  Februari, tanpa memberikan alasan untuk langkah tersebut. Hal ini diketahui, menurut dokumen yang diajukan di Pengadilan Tinggi San Francisco.

Hakim Pengadilan Tinggi di sana telah siap untuk mendengar permintaan OpenAI untuk membatalkan gugatan pada sidang yang dijadwalkan pada  Rabu, 12 Juni. 

OpenAI dan pengacara Musk tidak segera menanggapi permintaan komentar dari media tentang hal ini.

Musk membatalkan kasusnya tanpa prasangka, yang berarti dia dapat mengajukannya kembali di lain waktu.

Gugatan tersebut menandai puncak dari sikap oposisi Musk yang telah lama berkecamuk terhadap OpenAI, startup yang ia dirikan dan yang telah menjadi wajah dari generative AI melalui pendanaan miliaran dolar dari Microsoft.

Musk pada bulan Juli tahun lalu mendirikan startup kecerdasan buatan sendiri, xAI, yang mengumpulkan  6 miliar dolar AS (Rp97,8 triliun) dalam pendanaan seri B pada bulan Mei untuk mencapai valuasi pasca-pendanaan sebesar  24 miliar dolar AS (Rp391,5 triliun).

Gugatan tersebut mengatakan Altman dan salah satu pendiri OpenAI, Greg Brockman, mendekati Musk untuk membuat perusahaan open source dan nirlaba, tetapi startup yang didirikan pada tahun 2015 tersebut kini justru fokus pada menghasilkan uang.

"OpenAI "membakar perjanjian pendiriannya" tahun lalu ketika merilis model bahasa terkuatnya, GPT-4," bunyi gugatan tersebut.

Musk dalam gugatan meminta hakim untuk memaksa OpenAI membuat penelitian dan teknologinya tersedia untuk umum dan mencegah startup tersebut menggunakan asetnya, termasuk GPT-4, untuk keuntungan finansial Microsoft dan lainnya.

Sementara OpenAI berargumen dalam dokumen pengadilan bahwa gugatan tersebut didasarkan pada klaim yang tidak masuk akal, menggambarkannya sebagai upaya yang dibuat-buat oleh Musk untuk memajukan kepentingan AI-nya sendiri.

"Melihat kemajuan teknologi luar biasa yang dicapai OpenAI, Musk sekarang menginginkan kesuksesan itu untuk dirinya sendiri," kata pengacara OpenAI.

Musk dalam pengajuan bulan April mengatakan OpenAI mencoba "mengajukan argumen yang didasarkan pada fakta yang diperdebatkan" yang berada di luar cakupan gugatan tersebut.