BI: Pekerja Migran Sumbang Devisa 14,22 Miliar Dolar AS Setiap Tahunnya
JAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan pekerja migran Indonesia (PMI) setiap tahun menyumbangkan devisa sebesar 14,22 miliar dolar AS.
"Jadi pekerja migran Indonesia ini setiap tahun menyumbangkan 14,22 billion US dollar sehingga cadangan devisa atau devisa yang berasal dari mereka ini nomor dua setelah migas," kata Juda dalam acara penandatanganan nota kesepahaman di Kantor Pusat BI, Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat 31 Mei.
BI dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menjalin kerja sama melalui penandatangan Nota Kesepahaman Tentang Kerja Sama Dan Koordinasi Dalam Rangka Pemberdayaan Ekonomi Dan Keuangan Serta Statistik Pekerja Migran Indonesia.
Juda menuturkan capaian devisa dari PMI tergolong terbesar kedua setelah ekspor migas Indonesia.
"Jadi memang sumbangannya perannya sangat signifikan dalam perekonomian kita, bukan saja pada keluarga mereka, pendidikan keluarga atau kesehatan keluarga mereka yang ditinggalkan, yang pada akhirnya juga tentu saja kepada PDB kita pertumbuhan ekonomi tetapi juga pada cadangan devisa kita ya karena 14,22 billion US dollar cukup besar," ujarnya.
Cadangan devisa saat ini di Bank Indonesia tercatat sekitar 138 miliar dolar AS, sehingga capaian devisa dari PMI mencapai lebih dari 10 persen dari jumlah cadangan devisa di BI.
Total jumlah pekerja migran Indonesia mencapai sebanyak 273.747 orang, penempatan pada periode Januari hingga Desember 2023, berdasarkan data Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
Diketahui, ekspor Indonesia pada April 2024 tercatat sebesar 19,62 miliar dolar AS, naik sebesar 1,72 persen (year-on-year/yoy), didorong oleh peningkatan ekspor migas sejalan dengan meningkatnya harga energi global.
Baca juga:
Di sisi lain, ekspor sektor nonmigas pada April 2024 tercatat sebesar 18,27 miliar dolar AS, dengan share terbesar berasal dari ekspor bahan bakar mineral (16,83 persen dari total ekspor nonmigas).
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–April 2024 tercatat mencapai 81,92 miliar dolar AS, dengan share terbesar berasal dari ekspor ke China (23 persen dari total ekspor), disusul Amerika Serikat (10,48 persen), dan India (9,01 persen). Ekspor Indonesia ke kawasan ASEAN pada periode yang sama memberikan sumbangan sebesar 17,74 persen.