Sandiaga Beberkan 'Warisan' Tugas untuk Menparekraf Selanjutnya

JAKARTA - Indeks kinerja pariwisata RI naik ke peringkat 22 dari sebelumnya di posisi ke-32 berdasarkan laporan Travel dan Tourism Development Index (TTDI) yang dikeluarkan oleh World Economic Forum pada 21 Mei 2024.

Capaian positif ini diharapkan dapat berlanjut di pemerintahan selanjutnya atau bahkan mengalami peningkatan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, capaian ini melampaui target yang dipatok oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), yakni di urutan 29.

"Target Menteri ke depan setelah saya ini harus menaikkan (angka itu), masuk jadi top 20. Syukur-syukur ke depan nanti kami bisa menjadi top 10," ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, dikutip Selasa, 28 Mei.

Menteri yang kerap disapa Sandi itu menilai, capaian positif ini menunjukan kebijakan yang dilaksanakan oleh Kemenparekraf selama ini lebih tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu.

"Jadi, saya bangga banget karena di kali ini kami menargetkan hanya masuk posisi 29, tapi kami menuju 20 besar," katanya.

Adapun World Economic Forum dalam rilis Travel and Tourism Development Index (TTDI) melaporkan, Amerika Serikat menempati posisi pertama dalam indeks tersebut. Sedangkan, Indonesia menempati urutan ke-22 dari 119 negara yang masuk dalam peringkat ini.

Apabila melihat dari sisi kawasan Asia Tenggara (Asean) saja, Singapura menempati posisi pertama dengan skor 4,76, disusul Indonesia di posisi kedua dengan skor 4,46, Malaysia 4,28, Thailand 4,12 dan Vietnam 3,96.

Secara terperinci, Indonesia mendapat skor tertinggi untuk kategori prioritization of travel & tourism dengan skor 6,03, diikuti safety and security 5,77 serta price competitiveness dengan skor 5,44.

Meski menunjukkan capaian yang positif, masih terdapat kategori yang perlu diperbaiki utamanya pada kategori tourist services and infrastructure. WEF mencatat, skor Indonesia untuk kategori ini hanya 1,90, diikuti kategori non-leisure resources 3,06 serta health and hygiene 3,78.

Terkait hal ini, Sandi mengatakan pemerintah akan terus meningkatkan pelayanan melalui investasi di sumber daya manusia (SDM) serta menggenjot pembangunan infrastruktur di daerah pariwisata. "Kalau layanan itu bisa dengan investasi di SDM, tapi kalau infrastruktur harus kami bangun," imbuhnya.