Pemkab Bekasi Perbaiki Jalan Pendekat ke Jembatan Cipamingkis

BEKASI - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mulai memperbaiki infrastruktur jalan pendekat menuju Jembatan Cipamingkis di Ruas Cibarusah-Loji, Desa Sirnajati, Kecamatan Cibarusah yang kerap ambles akibat abrasi sejak beberapa tahun silam.

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan, rencana perbaikan jalan pendekat jembatan melalui skema pendanaan APBD Kabupaten Bekasi sudah dicoba sejak beberapa tahun lalu.

Namun, rencana tidak terealisasi karena terkendala anggaran sehingga dipilih klausul pengajuan bantuan provinsi.

"Kami juga sudah dua tahun mengajukan anggaran tetapi karena prioritas anggaran kaitan pemilu, penanganan COVID-19, dan lainnya akhirnya baru tahun ini kita bersepakat dengan DPRD untuk bisa dialokasikan. Jadi kita tuntaskan mulai bulan ini," kata Dani Ramdan di Cikarang, Antara, Jumat, 17 Mei. 

Dia mengatakan dengan pendanaan memadai serta spesifikasi pekerjaan berkualitas tinggi, perbaikan kali ini diharapkan mampu mencegah peristiwa ambles kembali terulang, terlebih pelaksanaan penunjukan kegiatan melalui skema katalog elektronik (e-katalog).

Pemerintah daerah melalui pengadaan berbasis e-katalog ini tidak lagi memilih penyedia dengan harga termurah namun yang mampu memberikan jaminan pemeliharaan lebih lama.

"Dengan asumsi kalau mereka siap melakukan pemeliharaan lebih lama artinya kualitasnya bagus. Kalau bangun asal-asalan dan dalam waktu singkat mengalami kerusakan maka kita akan tuntut agar mereka melakukan perbaikan," katanya.

Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi Henri Lincoln menjelaskan perbaikan jalan pendekat ke Jembatan Cipamingkis ini dilaksanakan selama 286 hari kerja.

"Mudah-mudahan mulai hari ini bisa berjalan dengan lancar sampai berakhir kontrak, tidak ada hambatan atau halangan dan bisa terlaksana dengan baik karena ini merupakan salah satu proyek strategis daerah 2024. Untuk pelaksanaan kurang lebih 286 hari ke depan," katanya.

Dia menyatakan selama masa perbaikan, jembatan hanya dapat dilalui kendaraan roda dua dan pejalan kaki. Sementara kendaraan roda empat atau lebih diimbau untuk mencari jalur alternatif.

"Kita sudah mensosialisasikan dan kami minta masyarakat untuk bersabar selama kurang lebih enam bulan ke depan. Mudah-mudahan kita bisa mempercepat waktu pelaksanaan," katanya.

Perbaikan jalan pendekat jembatan yang menjadi akses utama warga sejumlah desa di Kecamatan Cibarusah sekaligus jalur alternatif menuju Kabupaten Bogor dan Karawang itu menggunakan alokasi pembiayaan bersumber dari bantuan provinsi senilai Rp30 miliar.

Pekerjaan perbaikan dilakukan pada ruas jalan ambles yakni sisi timur jembatan melalui rekayasa konstruksi yakni membuat pile sleeves dengan cara bore pile hingga bertemu tanah keras, dilanjutkan pembangunan balok dan plat beton di atasnya.

Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum guna meminimalkan terjadinya kerusakan tanggul akibat terkikis air di sepanjang aliran Sungai Cipamingkis.

"Karena memang solusi permanennya adalah membuat bendungan untuk mengontrol debit air di hulu. Kalau kondisi masih seperti ini akan sulit dan ini yang kita laporkan setiap tahun ke BBWS Citarum. Karena bukan hanya akan merusak jembatan tapi juga tanah-tanah ikut tergerus, termasuk rumah-rumah warga bisa terkena dampak," kata dia.