Kemenhub Duga Kecelakaan Bus di Subang akibat Rem Blong
JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa insiden sebuah bus pariwisata yang ditumpangi rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu, 11 Mei 2024, diduga akibat rem blong.
"Kecelakaan tersebut diduga karena adanya rem blong pada bus," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aznal, dalam keterangan di Jakarta, Sabtu, 11 Mei 2024, malam WIB, dilansir Antara.
Kronologinya, saat bus Bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 OG yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok sedang mengarah dari Bandung menuju ke Subang, us tiba-tiba oleng ke arah kanan.
Kemudian, bus menabrak menabrak sepeda motor yang berada di jalur berlawanan dan bahu jalan sehingga bus terguling.
Baca juga:
Aznal mengungkapkan bahwa kejadian nahas tersebut terjadi pada pukul 18.45 WIB.
Dia lebih lanjut mengungkapkan bahwa Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk terus melakukan investigasi mendalam terkait kecelakaan tersebut.
Sejauh ini, jumlah korban yang dilaporkan Dinas Kesehatan Subang berjumlah 60 orang. Sebanyak 11 orang dilaporkan meninggal dunia, 27 orang luka berat, dan 13 orang luka ringan.
Korban dilarikan ke beberapa fasilitas kesehatan, di antaranya RSUD Ciereng, RS Hamori, Puskesmas Jalancagak, Puskesmas Palasari, Rumah Sakit PTPN Subang, dan RS Mitra Medika Tambakan.
"Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menyampaikan turut prihatin dan berdukacita atas kecelakaan bus Trans Putera Fajar di Ciater, Subang, Jawa Barat," ucap Aznal.
Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan juga mengimbau kepada seluruh perusahaan otobus (PO) dan pengemudi untuk memeriksa secara berkala kondisi armada dan melakukan pendaftaran izin angkutan serta rutin melakukan uji berkala kendaraan.
Selain itu, diimbau kepada seluruh masyarakat yang menggunakan angkutan umum bus dapat memeriksa kelayakan kendaraan sebelum keberangkatan pada aplikasi Mitra Darat yang dapat diunduh pada smartphone.
Sementara itu, Aznal menyatakan bahwa saat ini pihaknya belum dapat memastikan berapa jumlah korban jiwa ataupun luka-luka atas insiden nahas tersebut karena proses evakuasi masih berlangsung.
"Pada peristiwa ini jumlah korban jiwa serta korban luka-luka belum dapat dipastikan karena masih dalam proses evakuasi," kata Aznal.