Melihat Kembali Perjalanan Jhonny Iskandar, Ikon Musik Jenaka Indonesia
JAKARTA - Rambut gondrong, kumis dan kacamata berantai adalah ciri khas dari Jhonny Iskandar, penyanyi yang meninggal dunia hari ini, Jumat, 10 Mei.
Selama lebih dari 40 tahun kariernya di dunia musik, Jhonny Iskandar telah mengukuhkan namanya sebagai salah satu ikon musik di Indonesia dengan lagu-lagu berlirik jenaka.
Pengalaman VOI saat menyaksikan penampilan Jhonny Iskandar, seperti di gelaran Ujung-Ujungnya Dangdut dan Synchronize Festival, penuh dengan kesan menyenangkan. Eks vokalis utama Orkes Moral Pengantar Minum Racun (OM PMR) adalah seorang penampil yang menghibur di atas panggung.
Kemunculan Jhonny Iskandar di atas panggung, pembawaannya yang menyenangkan dengan lagu-lagu yang everlasting, membuat siapapun yang menonton akan ikut bernyanyi dan bergoyang.
Nama Jhonny Iskandar sendiri mulai dikenal lewat OM PMR di awal tahun 1980an, grup musik yang terbentuknya diinisiasi oleh pelawak dan anggota Warkop DKI, Kasino.
Sebagai frontman OM PMR, Jhonny Iskandar mencapai sukses besar dengan lagu-lagu jenaka, seperti “Judul Judulan”, “Bintangku Bintangmu”, “Ada Nggak Ada”, “Antara Cinta dan Dusta” (parodi lagu Obbie Messakh), “Goyang Dangdut”, “Jaipongan”, dan masih banyak lagi.
Perjalanan bersama OM PMR bukan tanpa masalah, Jhonny memutuskan keluar dari grup dan bersolo karier di akhir tahun 1980an. Sebagai solois, penyanyi asal Madiun, Jawa Timur itu juga meraih sukses, dengan hits seperti “Secangkir Kopi” dan “Bukan Pengemis Cinta”.
Khusus untuk lagu “Bukan Pengemis Cinta” yang ditulis oleh Ukat Sukatma, Jhonny Iskandar menunjukkan kemampuannya sebagai pedangdut papan atas Tanah Air. Teknik falsetto yang digunakan di lagu ini menjadi ikon baru yang disematkan padanya.
Meski sebagai solois telah meninggalkan lagu berlirik jenaka, sosok Jhonny Iskandar yang menyenangkan tidak bisa dilepaskan. Dia bahkan kerap menjadi tamu di program-program komedi yang ditayangkan berbagai stasiun televisi.
Baca juga:
Pada tahun 2013, Jhonny Iskandar melanjutkan karier musiknya dengan kembali bergabung dengan grup lamanya, OM PMR.
Beberapa lagu parodi sempat dihasilkan, seperti “Tattoo Apa Panu” yang merupakan parodi dari lagu Naif berjudul “Posesif”, dan “Cinta Melulu” yang merupakan parodi dari lagu Efek Rumah Kaca yang berjudul sama.
Namun, reuni tersebut tidak selamanya. Jhonny Iskandar kembali memutuskan keluar dari grup dan memilih bersolo karier.
Bersama OM PMR, Jhonny Iskandar merilis album mini “Gado Gado Betawi” di tahun 2020 sebagai rilisan terakhirnya.