Eksklusif Nayla Purnama Perjuangkan Keadilan untuk Vina Lewat Film
JAKARTA - Film tidak hanya menjadi sarana hiburan, tapi film juga menjadi penyampaian informasi dan bentuk perjuangan terhadap sebuah isu. Perjuangan itu bisa disampaikan oleh siapa saja, tidak terkecuali bagi Nayla D. Purnama yang menjadi pemeran utama film Vina: Sebelum 7 Hari.
Film Vina: Sebelum 7 Hari merupakan adaptasi dari kisah nyata yang terjadi dengan nama yang sama. Sejak produksi ini diumumkan, film ini menuai kontra dari sejumlah netizen. Tapi apalah dengan kontra tersebut, sebab Nayla punya tujuan berbeda ketika bergabung dengan film ini.
“Prosesnya cukup panjang. Awalnya sebelum aku terpilih menjadi Vina, aku sebenarnya mau jadi karakter lain, jadi Linda, temannya Vina. Alhamdulillah ternyata keluarganya setuju dengan aku yang menjadi Vina karena kata pihak keluarga aku mirip sama almarhumah,” kata Nayla D. Purnama mengenang momen itu kepada VOI.
Ketika terpilih sebagai Vina, Nayla berkesempatan untuk mengobrol dengan keluarga Vina. Betapa terkejutnya aktris kelahiran 15 Mei itu kala melihat respons nenek dari almarhumah.
“Mereka melihat aku mirip dengan Almarhumah dan pastinya membantu filmnya supaya orang-orang merasa dekat dengan Vina apalagi misalnya orangnya mirip dengan aslinya. Aku sendiri pas ketemu sama keluarganya, aku gak bisa nahan nangis,” kata Nayla.
“Apalagi pas ngobrol sama neneknya. Neneknya bilang “Kamu kayak cucu aku.” cuma memang Almarhumah lebih tinggi sedikit dari aku,” lanjutnya.
Alih-alih merasa terasingkan, Nayla mengaku banyak dibantu oleh pihak keluarga Vina. Ia mengaku keluarga Vina banyak membagikan cerita soal almarhumah kepada Nayla. Sudut pandang para anggota keluarganya membuat Nayla terkesan dengan keluarga Vina yang menyambut dengan baik.
“Aku sempat ngobrol sama neneknya, beliau adalah orang yang bisa dibilang paling dekat dengan almarhumah dan aku bisa bilang sih lumayan dekat karena kita sempat makan malam sebelum proses syuting. Aku juga ngobrol sama bapaknya, ibunya, mbaknya almarhumah juga dan aku cukup mendapat banyak riset karakter tentang Almarhumah dari keluarga,” ujar Nayla.
“Setiap ngobrol sama kakaknya atau ibunya almarhumah itu sedih banget. Karena setiap mereka melihat aku, katanya jadi ingat sama almarhumah. Terakhir waktu launching trailer kemarin, bapaknya Almarhumah sempat gak mau masuk, nonton trailer karena suaranya mirip banget sama waktu yang kesurupan viral,” katanya merasa senang bisa mempresentasikan karakter Vina.
Aktor 16 tahun itu mengaku suara yang ada di dalam trailer merupakan suara aslinya. Ia memaklumi jika pihak keluarga merasa terkejut dengan suara Nayla sebagai Vina. Nayla yang masih remaja juga mengaku ingin membantu memperjuangkan kasus Vina yang belum menemui titik akhir.
“Alasan mereka setuju untuk film ini dibikin supaya 3 pelaku yang masih berkeliaran segera diberi keadilan karena kisah ini udah dari 2016 tapi sampai sekarang pelakunya bebas. Semoga kasusnya bisa digarap dibawa jadi orang-orang aware sama adanya kasus ini dan hukum Indonesia lebih peduli,” jelas Nayla.
Baca juga:
Kasus Vina sempat menggemparkan publik karena tragisnya nasib Vina dan kekasihnya, Rizky yang meninggal dunia akibat aksi keji sekelompok geng motor. Pada tahun 2016, Vina dilaporkan meninggal karena kecelakaan lalu lintas namun ketika polisi melakukan penyelidikan, mereka menemukan sejumlah kejanggalan.
Nayla yang menyebut 3 pelaku belum ditemukan berharap film ini menjadi cara agar publik bisa kembali membicarakan kasus ini dan terlebih bisa menangkap pelaku. Oleh karena itu, ketika mengetahui film yang ia bintangi menjadi kontroversi membuatnya bingung.
“Menyangkut tentang gak punya empati segala macam, tujuan dari awal bikin film ya baik bukan untuk eksploitasi atau apapun karena emang kisahnya almarhumah juga cukup tragis. Balik lagi tujuannya bikin ini memang baik apalagi keluarganya setuju dan dengan ada film ini banyak orang yang dapat pelajaran dari kisah almarhumah,” kata pemilik nama lengkap Nayla Denny Purnama.
“Jadi ya kalian belum nonton mendingan nonton dulu baru bisa berkomentar,” tegasnya.
Perjuangan Menuntut Keadilan
Perjalanan panjang masih diperlukan Nayla Purnama, tapi perempuan yang sedang duduk di bangku SMA itu meluapkan kecintaannya dengan film terkhusus genre horor yang banyak ia bintangi.
“Sebenarnya aku sempat beberapa kali main film drama cuma ternyata akhir akhir menemukan kesenangan dalam proses syuting film horor karena aku suka tantangan. Setiap kali ada film horor aku baca naskah, ada tantangan baru apa dalam film ini. Kalau menarik, aku ambil jadi rata-rata ada di film horor. Cuma kalau ada drama, aku gak singkirin tapi tetap baca naskah jadi tergantung naskah,” katanya.
“Kalau syuting drama itu lebih mental jadi emosi kita benar-benar dimainin campur aduk dan aku bisa bilang film drama gak terlalu banyak fisik sedangkan syuting horor itu fisik kita karena dominannya horor itu pasti lebih sering selesainya pagi karena syuting horor malam. (Horor) lebih banyak tantangan fisik kayak disling, diterbangin dari kemana-mana cuma dua-duanya seru untuk dijalani jadi aku juga pengin nyoba semuanya,” lanjut Nayla.
Namanya mungkin baru mendapat perhatian belakangan ini, namun Nayla D. Purnama sudah memulai aktingnya sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Dimulai dari peran kecil, kini Nayla dipercaya memerankan karakter utama termasuk dalam film terbarunya.
“Yang aku suka dari akting itu proses syuting karena aku suka aja memerankan karakter-karakter yang bukan diri aku sendiri. Setiap aku mendapat karakter baru, itu yang bikin aku senang. Aku harus berhasil buat karakter ini supaya kalian percaya,” katanya.
“Perjalanan yang panjang walau aku tahu ini masih titik awal karier, aku bisa tumbuh lebih besar lagi nanti, tapi untuk aku terlibat di projek Vina ini menjadi Vina itu suatu kesempatan yang besar buat aku sampai aku sempat ngomong ke mama, muka aku di poster dan this is the real first time. Menurut aku semua pekerjaan pasti ada up and down, aku gak tiba tiba gini. Casting terus gagal terus gajadi, itu biasa. Jadinya setelah aku di titik sekarang lebih bersyukur karena proses yang panjang,” ucapnya lagi.
Kariernya yang berkembang untungnya beriringan dengan dukungan yang ia dapat dari keluarga dan pihak sekolah. Nayla mengaku masih aktif bersekolah di sekolah formal bahkan tetap mengerjakan tugas dan mengikuti ujian. Ia tidak ingin perjuangannya sebagai aktris menjadi sia-sia, sebagaimana perjuangan yang ia berusaha hadirkan lewat film terbarunya. Ia juga berupaya tidak mengesampingkan pendidikannya demi karier atau sebaliknya.
“Aku tahu itu masih lagi proses masih banyak perjalanan yang harus dilalui semoga Nayla 5 tahun ke depan bisa lebih banyak bersyukur dan semua yang diinginkan bisa dicapai walaupun enggak tercapai tapi enggak apa apa namanya hidup. Aku gak ada tujuan spesifik. Aku orang yang hidup di masa kini jadi jarang mikirin masa depan atau masa lalu cuma mikir hari ini harus selesai dengan baik jadi semoga aku tetap seperti itu,” kata Nayla.
Mengakhiri perbincangan, Nayla berharap kontribusinya dalam Vina: Sebelum 7 Hari mencerminkan perjuangannya untuk membantu kasus Vina mendapat keadilan.
“Semoga dengan kalian menonton film ini bakal lebih peduli lagi apalagi khususnya tentang 3 topik yang kita bawa yaitu pelecehan, bully, sama geng motor. Kalian juga harus tahu dampak dari ketiga itu besar buat kita dan faktanya bahwa semua itu masih terjadi di lingkungan kita sampai sekarang. Itu yang harus dipeduli dan diakhiri secepat mungkin. Semoga pelaku yang 3 itu bisa cepat ditangkap karena itu salah satu tujuannya keluarganya setuju dengan film ini,” katanya lagi.