Gunung Ruang Punya Potensi Bahaya Awan Panas hingga Banjir Lahar

JAKARTA - Gunung Ruang bertipe strato di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, menyimpan potensi bahaya awan panas hingga banjir lahar yang perlu diwaspadai oleh penduduk lokal di sekitar wilayah tersebut.

"Potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan awan panas, lontaran material pijar, dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dilansir ANTARA, Kamis, 2 Mei.

Wafid mengatakan pengamatan visual Gunung Ruang pada periode 22 April sampai 2 Mei 2024 umumnya cuaca cerah hingga hujan.  

Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, timur, selatan, barat daya, barat, dan barat laut dengan suhu udara sekitar 22 sampai 32 derajat Celcius.

Aktivitas erupsi yang terjadi pada 17 April dan 30 April 2024 membuat stasiun seismik yang berjarak 1,5 kilometer dan 2,7 kilometer dari pusat kawah mengalami kerusakan.  

Peristiwa dua kali letusan itu menyebabkan kegiatan perekaman aktivitas vulkanik menjadi terganggu karena jarak Pos Pengamatan Gunung Ruang sejauh 5 kilometer dari pusat kawah.  

Pada 1 Mei 2024, aktivitas vulkanik di Gunung Ruang didominasi oleh gempa tremor menerus meski tercatat tiga kali gempa vulkanik dalam dan 10 kali gempa vulkanik dangkal.  

Erupsi terjadi pada pukul 17.43 WITA dengan tinggi kolom abu sekitar 600 m di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah utara.  

Pada 2 Mei 2024 hingga pukul 09.00 WITA, aktivitas vulkanik masih didominasi gempa tremor menerus. Badan Geologi mencatat ada empat kalo gempa vulkanik dangkal, dua kali tempa tektonik lokal, dan dua kali tempa tektonik.  

Asap kawah berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal. Tinggi asap berkisar antara 300 sampai 500 meter dari puncak kawah.

Dalam status level awas yang kini tersemat di Gunung Ruang, penduduk diminta untuk tidak memasuki wilayah radius tujuh kilometer dari pusat kawah aktif.

 

Gunung Ruang yang memiliki ketinggian 725 meter di atas permukaan laut itu secara administratif terletak di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara.

Kegiatan pemantauan dilakukan secara visual dan instrumental melalui pos pengamatan gunung api yang berlokasi di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara. 

Sejarah erupsi Gunung Ruang tercatat sejak tahun 1808 dan memiliki interval erupsi berkisar antara 1 hingga 30 tahun.

Erupsi terakhir gunung api kerucut tipe A itu sebelum kejadian erupsi di tahun 2024, terjadi pada tahun 2002 yang merupakan erupsi eksplosif disertai awan panas dan mengakibatkan kerusakan lahan dan pemukiman serta mengharuskan pengungsian penduduk.