Pandemik COVID-19, Mendag Pastikan Stok Kebutuhan Bahan Pangan Aman
JAKARTA - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memastikan, dalam situasi mewabahnya virus corona atau COVID-19, stok pangan cukup. Sedangkan untuk komoditas pangan yang harganya melonjak, saat ini pemerintah sedang menambah pasokan untuk menurunkan harga.
Agus menjelaskan, untuk beras persediaannya juga sudah aman total sekitar 3,5 juta ton. Stok ini akan mencukupi kebutuhan hingga Agustus 2020. Menurut dia, pemerintah juga sedang melakukan produksi untuk menambah stok persediaan sekitar 22 juta ton.
"Untuk jagung stok saat ini sekitar 580 ribu ton dan produksinya diperkirakan mencapai 13 juta ton. Bawang putih 34 ribu ton akan masuk. Ada tambahan RIPH dan akan kami proses SPI-nya," tuturnya, di Jakarta, Jumat, 13 Maret.
Sedangkan, untuk cabai merah, panen akan dimulai pada Maret hingga Mei 2020. Menurut Agus, untuk gula stok di distributor 150 ribu ton.
Terkait kenaikan harga, kata Agus, saat ini sedang ditangani oleh Kemendag dengan mengirim satgas untuk mengecek gudang-gudang untuk menghindari penimbunan.
"Berkaitan impor (gula) kita prioritaskan produksi dalam negeri. Gula ada 216 ribu dan sekarang ada 150 ribu di distributor, di April ada tambahan sampai sekitar 250 ribu ton lagi," jelasnya.
Terkait daging sapi, kata Agus, stok saat ini mencapai 14 ribu ton dan akan ada kebijakan untuk menambah sebanyak 170 ribu ton, khusus kerbau. Kemudian, stok minyak goreng mencapai 8,2 juta ton.
Agus mengatakan, untuk bawang bombay konsumsi telah dikeluarkan SPI sebanyak 2.350 ton dan akan bertambah Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH)-nya sebanyak 14 ribu ton.
"Terkait bawang bombai, telah dikeluarkan untuk konsumsi 2.350 ton dan itu akan bertambah lagi RIPH dan akan proses pekan depan sekitar 14 ton bawang bombai dan bertahap sampai April ini," jelasnya.