Rusia Sebut Islamofobia Bentuk Rasisme yang Tak Bisa Diterima, Dukung Draf Resolusi PBB
JAKARTA - Pemerintah Rusia menganggap Islamofobia sebagai “satu bentuk rasisme yang tidak dapat diterima,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
Dilansir ANTARA dari Anadolu, Kamis, 14 Maret, Zakharova mengatakan mengenai isu tersebut solidaritas Rusia bersama dengan pendekatan negara-negara Muslim dan Organisasi Kerja sama Islam (OKI).
“Kami menolak diskriminasi dan pelecehan terhadap umat Islam atas dasar afiliasi keagamaan sekaligus untuk memastikan kebebasan beragama berdasarkan penghormatan tidak hanya untuk individu saja namun juga hak kolektif umat beragama,” katanya dilansir ANTARA.
Zakharova menjanjikan dukungan Rusia untuk draf resolusi negara-negara Muslim di Majelis Umum PBB yang mengusung tema "Langkah-Langkah untuk Memerangi Islamofobia" dalam rangka Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia yang diperingati setiap 15 Maret.
Baca juga:
- Gibran Tegaskan Belum Ada Pembicaraan Soal Wacana Jokowi Jadi Ketua Parpol Koalisi
- AHY Respons Polemik Dugaan Otorita IKN Ultimatum Warga Pemaluan soal Pembongkaran Rumah
- Joe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo karena Unggul di Pilpres 2024
- BPJPH: Sertifikat Halal UMKM termasuk PKL Wajib Sebelum 18 Oktober
Resolusi tersebut mengatur penghormatan terhadap Islam sebagai sebuah komponen prinsip keragaman budaya dan agama serta untuk menetapkan mandat Utusan Khusus PBB untuk memerangi bentuk intoleransi beragama tersebut.
“Rusia adalah salah satu sponsor draf resolusi itu,” kata Zakharova..
Pekan lalu Zakharova mengecam Islamofobia yang terjadi di Eropa, mengatakan bahwa Islamofobia telah menyentuh “skala yang belum pernah terjadi sebelumnya” di Majelis Parlemen Dewan Eropa.