Aparat Keamanan Diserang Simpatisan Caleg Partai di Kantor DPRD dan KPU Jayawijaya, 14 Orang Ditangkap

JAKARTA - Aparat keamanan yang bertugas mengamankan pleno tingkat Kabupaten di Kantor DPRD Kabupaten Jayawijaya, diserang sekelompok orang simpatisan diduga dari salah satu Caleg.

Penyerangan tersebut terjadi setelah pleno tingkat Kabupaten untuk distrik Wame di skorsing.

Kemudian masyarakat yang berjumlah kurang lebih 200 orang memaksa masuk ke dalam kantor DPRD.

Selanjutnya langsung melakukan penyerangan dengan menggunakan panah, kertapel dan batu terhadap personil yang melakukan pengamanan.

Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo mengatakan, setelah penyerangan terhadap personel, pihak keamanan langsung melakukan pembubaran dengan mengeluarkan tembakan peringatan serta gas air mata (flashball).

"Setelah massa berhasil dipukul mundur dengan menggunakan gas air mata, selanjutnya dilakukan razia terhadap masyarakat yang berada di sekitar lokasi," ujar AKBP Heri, Selasa, 12 Maret.

Dari para pelaku penyerangan, disita barang bukti berupa 5 bilah parang, 2 bilah pisau, 5 buah busur panah beserta 66 buah anak panah, 1 buah ketapel dan 3 hnit motor.

Kapolres menambahkan, setelah massa berhasil dibubarkan, tiba-tiba terjadi lagi penyerangan oleh massa yang menggunakan dua mobil ke Kantor KPU Jayawijaya. Namun berhasil diamankan oleh personil Polres Jayawijaya dan BKO Brimob yang melaksanakan pengamanan di Kantor KPU.

Setelah kejadian, 14 orang terduga pelaku penyerangan di Kantor DPRD dan KPU berhasil diamankan. Mereka berinisial Pdt. JK (45), TE (19), YK (33), OK (30), PW (37), NW, EW (21), SW (23), HK, YW (18), HW (18) OW (47), MK (25) dan GW (35).

Hasil pemeriksaan sementara, massa merupakan kerabat dari salah satu Caleg dari Partai Garuda berinisial YW dan penyerangan tersebut merupakan perintah YW dengan sasaran utama adalah PPD Distrik Wame.

"Aksi penyerangan ini diduga karena salah satu Caleg tidak terima dengan hasil perolehan suara yang hasil suara diperoleh di lapangan berbeda dengan hasil pada saat pleno di Kabupaten dan ia mencurigai suara tersebut dialihkan ke Caleg lain," katanya.

Kapolres menyatakan saat ini situasi sudah kembali kondusif. Terkait kasus ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan melakukan pemeriksaan terhadap 14 orang yang berhasil diamankan.