Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Sumbar, 19 Orang Dilaporkan Meninggal
JAKARTA - BPBD Pesisir Selatan Sumatera Barat mencatat sebanyak 19 orang meninggal dunia dalam peristiwa bencana Banjir dan longsor di wilayah Sumatera Barat, Kamis, 7 Maret.
“Telah menelan korban jiwa sebanyak 19 orang meninggal dunia,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Minggu, 10 Maret.
Selain itu, pihaknya juga mencatat ada dua orang luka-luka dan dinyatakan hilang sebanyak 7 orang.
“2 orang luka-luka dan 7 orang hilang dalam,” ucapnya.
Sementara itu, Abdul juga merinci wilayah-wilayah yang terdampak akibat banjir dan longsor di Sumatera Barat.
Berdasarkan informasi dari Pusat Pusat Pengendalian Operasi (PUSDALOPS) BNPB, wilayah Kota Padang sebanyak 10.150 kk/35.299 Jiwa terdampak.
Kemudian, Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 16 Jiwa meninggal, 7 Jiwa hilang, dan 25.794 KK terdampak banjir. Lalu Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 3 orang meninggal dunia, 2 orang luka-luka dan sebanyak 800 KK / 2958 jiwa terdampak.
Selanjutnya, Kota Solok sebanyak 238 KK / 813 jiwa terdampak. Kabupaten Limapuluh Kota sebanyak 24 KK /100 jiwa terdampak. Kabupaten Agam sebanyak 36 KK / 144 jiwa terdampak.
“Dan Kabupaten Solok sebanyak 10 KK terdampak. Kabupaten Pasaman Barat sebanyak 31 KK terdampak, dan Kabupaten Pasaman sebanyak 191 KK terdampak,” ucapnya.
Baca juga:
Sementara itu Petugas Pusdalops BPBD Sumatera Barat, Gilang mengungkapkan untuk akses jalan raya keluar masuk masyarakat ke desa Kotamenara tertutup longsor sepanjang 50 meter.
“Kabupaten Agam, kabupaten Pesisir, Kota Solok banjir berangsur surut, sedangkan Kabupaten Pesisir Selatan, dan kota Padang sebagian besar wilayah terdampak banjir masih digenangi air. Di Kabupaten Limapuluh Kota, banjir berangsur surut dan telah dilakukan pembersihan rumah dan fasilitas umum yang terendam,” tutupnya.