Pemkot Kediri Sebut Beras Jadi Pendorong Inflasi di Jatim
JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Jawa Timur, menyebutkan komoditas beras menjadi kontributor pendorong inflasi di Kota Kediri, yang salah satunya dipengaruhi tertundanya tanam padi petani karena masalah air.
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Kota Kediri Tetuko Erwin Sukarno, mengemukakan secara bulanan yakni untuk Februari 2024 jika dibandingkan Januari 2024, Kota Kediri mengalami inflasi utamanya pada komoditas beras. Hal tersebut bukan hanya terjadi di Kediri, tapi juga daerah lainnya.
"Komoditas beras memang menjadi kontributor pendorong inflasi di Jawa Timur dan seluruh Pulau Jawa," kata Tetuko Erwin, Minggu, 3 Maret.
Ia mengatakan hal ini tidak terlepas dari kondisi panen raya yang sudah cukup lama. Jika biasanya petani mulai menanam padi pada bulan November dan panen pada akhir Januari, namun banyak petani memilih menunda tanam karena kekhawatiran tidak adanya hujan.
Hal ini sebagai bagian dari akibat fenomena El Nino. Kendati mundur tanam, sejumlah petani sudah mulai tanam pada awal Januari 2024.
"Semoga pada akhir bulan Maret sudah bisa panen raya, sehingga harga beras bisa kembali turun," katanya.
Baca juga:
- Polres Tangsel Tetapkan 4 Pelajar Sebagai Tersangka Perundungan di SMA Binus Serpong Tangsel
- Pria Sepuh Jual Miras di Rumah Ditangkap Tim Sparta Polres Surakarta
- Kasus Perundungan SMA Binus Serpong Naik Status Penyidikan, Polisi Akan Periksa Terduga Pelaku
- 16 Tahanan Polsek Kabur, IPW: Belum Tentu Petugas Lalai, Mereka Fokus Pengamanan Pemilu
Pemkot Kediri, lanjutnya, melakukan beberapa upaya untuk meredam kenaikan harga beras bersama Perum Bulog dengan mempercepat penyaluran bantuan pangan beras 10 kilogram kepada 33.632 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) serta melakukan stabilisasi harga beras dengan melakukan operasi pasar beras murah di kecamatan dan kelurahan.
Pemkot, kata dia, juga mendukung pasokan bahan baku pada penggilingan padi agar mereka bisa menjual beras dengan harga eceran yang terjangkau.
Erwin juga mengimbau agar masyarakat Kota Kediri tidak membeli beras berlebihan. "Tidak perlu khawatir kesulitan beras. Pada rapat pimpinan TPID akhir Februari lalu, Perum Bulog Cabang Kediri sudah menyampaikan saat ini menguasai 18 ribu ton beras, sehingga stok mencukupi hingga tiga bulan ke depan, dan bersama Pemkot Kediri akan terus melakukan operasi pasar untuk dapat menyajikan beras dengan harga terjangkau," katanya.
Sementara itu Kepala BPS Kota Kediri Pardjan mengatakan mendekati bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah, Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kota Kediri masih berada dalam status terkendali.
"Pada bulan Februari 2024 inflasi Kota Kediri secara month to month sebesar 0,54 persen dan secara year on year sebesar 2,48 persen berada dalam level terkendali," katanya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir dengan ketersediaan pasokan bahan pangan di Kota Kediri menjelang Ramadhan 2024.
Ia juga turut memberikan masukan kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri agar rutin melakukan kunjungan ke pasar guna memantau harga komoditas terutama yang dikonsumsi masyarakat.
"Diperlukan upaya dari TPID Kota Kediri untuk tetap melakukan pemantauan harga komoditas di pasar dengan demikian diharapkan bulan depan inflasi di Kota Kediri tetap terkendali," kata Pardjan.