Satgas Pangan Polri Pastikan Ketersediaan Pangan di Sulsel

MAKASSAR - Tim Satuan Tugas (Satgas) pangan Mabes Polri meninjau Gudang Bulog Modern (GBM) Panaikang Makassar guna memastikan stok beras di Bulog maupun di retail di pasaran tersedia guna menjaga stabilisasi harga menjelang Ramadan.

"Pengecekan stok beras di gudang ini serta melakukan koordinasi sekaligus memberikan arahan kepada Perum Bulog Panaikang untuk menjaga stabilisasi harga bulan puasa," kata Tim Satgas dipimpin Kombes Edi Sudianto dilansir ANTARA, Kamis, 29 Februari.

Kombes Edi dalam kunjungan itu didampingi jajarannya, serta Wakil Pimpinan Perum Bulog Sulselbar beserta Pimpinan Cabang Perum Bulog Panaikang Makassar dan jajarannya.

Usai memastikan stok pangan dan mendapat penjelasan, Tim Satgas Pangan Mabes Polri selanjutnya meninggalkan GBM Panaikang Makassar dan bergeser memantau retail pada gudang beras Mitra Bulog di Kabupaten Gowa, Sulsel.

Sebelumnya, Perum Bulog Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) menjamin ketersediaan stok beras aman menjelang bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1445 H tahun 2024.

"Untuk stok Insyaallah cukup aman, termasuk dalam menghadapi bulan Ramadhan sampai hari raya. Stok beras Bulog Sulsel Saat ini kurang lebih 80 ribu ton," sebut Pimpinan Perum Bulog Wilayah Sulselbar M Imron Rosidi di Makassar.

Mengenai dengan penyerapan gabah kering di petani, kata dia, sejauh ini belum dilakukan penyerapan, sebab kondisi di lapangan sejauh ini belum dilaksanakan panen.

 

Selain itu, apabila Bulog menyerap beras petani, maka harga yang ditawarkan relatif lebih tinggi melawati batas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang menjadi acuan pemerintah membeli gabah atau beras petani untuk menambah Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

"Sampai saat ini Bulog Sulselbar belum bisa serap gabah atau beras karena belum ada panen dalam skala besar dan harga jauh di atas HPP yang ditetapkan," tuturnya.

Kepolisian sedang melaksanakan penugasan penyaluran bantuan pangan dari pemerintah yakni CPB tahap pertama Januari-Maret 2024 kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sekaligus sebagai upaya mengendalikan harga beras di pasaran yang merangkak naik.

Imron menyebutkan, Sulsel dan Sulbar merupakan salah satu daerah sentra pangan penghasil beras dan selalu surplus dengan menghasilkan hingga tiga juta ton dalam setahun dengan kebutuhan dua juta ton per tahun.