Orang Ini Jual 33.000 Ethereum (ETH) Senilai Rp1,2 Triliun ke Binance
JAKARTA - Pasar kripto dikagetkan dengan munculnya penjualan besar aset kripto senilai Rp1,2 triliun. Seorang pemilik ETH yang menggunakan nama czsamsunsb.eth dilaporkan telah menjual 33.000 ETH ke bursa kripto Binance.
Langkah ini, terjadi ketika harga ETH sedang mengalami kenaikan, membuat heboh komunitas kripto, mengingat pola historis pemegang kripto ini yang sering mengirim ETH ke Binance sebelum pasar mengalami koreksi.
Hal ini, tentu saja, menimbulkan pertanyaan di kalangan investor dan analis, apakah penjualan besar-besaran ini adalah pertanda buruk bagi pasar Ethereum atau tidak.
Menurut data dari Spot On Chain, sebuah aplikasi yang mengintegrasikan data on-chain dengan dompet multichain, pemegang kripto ini telah menarik dan mendepositkan 32.930 ETH ke Binance ketika harga token tersebut mencapai 2.300 dolar AS (Rp 36,1 juta). Transaksi ini sesuai dengan data historis pemegang kripto ini yang sering memindahkan volume ETH yang besar ke Binance sebelum terjadi penurunan harga yang signifikan.
Misalnya, pada 17 Januari 2024, pemegang kripto ini mengirim 32.000 ETH ke Binance ketika harga ETH mencapai 2.592 dolar AS (Rp 40,7 juta). Hanya dalam dua hari, harga ETH turun menjadi 2.242 dolar AS (Rp 35,2 juta), menunjukkan bahwa pemegang kripto ini berhasil menjual di puncak pasar.
Sementara itu, waktu yang bersamaan dengan tanda-tanda pemulihan pasar telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pedagang dan investor. Komunitas kripto kini berspekulasi tentang motivasi potensial di balik transfer besar ini dan apakah ini merupakan sinyal kurangnya keyakinan terhadap arah pasar ETH saat ini.
Meskipun pemegang kripto ini masih memiliki 12.186 ETH yang dipertaruhkan atau di-stake, senilai sekitar Rp441,5 miliar, di protokol Lido, pertanyaan yang muncul adalah apakah lebih banyak ETH akan dijual, mungkin menunjukkan kurangnya keyakinan terhadap pemulihan yang sedang berlangsung.
Baca juga:
Bagaimana Dampaknya bagi Pasar Ethereum?
Penjualan besar-besaran ETH oleh salah seorang pemegang kripto terbesar ini tentu saja memiliki dampak bagi pasar Ethereum. Menurut analisis dari Kraken, harga ETH telah naik 44% sejak awal tahun 2024, dari 2.352 dolar AS (Rp 36,9 juta) pada 1 Januari menjadi 3.387 dolar AS (Rp 53,2 juta) pada 31 Januari. Namun, harga ETH masih jauh dari rekor tertinggi sepanjang masa sebesar 4.400 dolar AS (Rp 69,1 juta) yang dicapai pada 12 Mei 2021.
Dengan demikian, penjualan besar-besaran ETH oleh salah seorang pemegang kripto terbesar ini dapat menimbulkan tekanan jual di pasar, yang dapat memperlambat momentum kenaikan harga ETH. Selain itu, penjualan ini juga dapat menurunkan kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang Ethereum, terutama mengingat perkembangan positif yang terjadi di jaringan ini.
Oleh karena itu, penjualan besar-besaran ETH oleh salah seorang pemegang kripto terbesar ini dapat dianggap sebagai kesempatan bagi investor yang ingin membeli ETH dengan harga lebih murah, sebelum harga ETH kembali naik seiring dengan perkembangan dan adopsi Ethereum itu sendiri.