Ada Pemilu 2024, Bahlil: Tak Ada Penyesuaian untuk Target Investasi di Rp1.650 Triliun

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan tidak ada penyesuaian target investasi di tahun ini, meskipun ada pesta demokrasi pemilihan umum (Pemilu) 2024. Kata dia, target yang dipasang tetap di angka Rp1.650 triliun.

Bahkan, Bahlil juga mengaku optimistis target investasi yang dipasang Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut dapat tercapai meskipun di tengah gejolak Pemilu 2024.

“Begitu ada perintah dari Pak Presiden, target Rp1.650 triliun tahun ini, maka saya dengan tim DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu), setelah rakor kemarin mereka katakan akan tetap, tidak melakukan penyesuaian target,” katanya dalam konferensi pers, di Kantor Kementerian Investasi, ditulis Kamis, 25 Januari.

Karena itu, Bahlil bilang dinamika politik di tahun Pemilu ini harus dijaga. Pasalnya, untuk mencapai target investasi di tahun ini perlu dukungan kondisi politik yang stabil.

“Syaratnya cuma satu, dalam Pemilu ini jangan fitnah, jangan terlalu menjatuhkan negara kita supaya stabil,” jelasnya.

Pasalnya, sambung Bahlil, di tahun Pemilu ini banyak investor yang cenderung menunggu atau wait and see sebelum menanamkan modalnya di Indonesia.

“Sekarang kita terjadi wait and see di 2024 karena kita masuk Pemilu,” ucapnya.

Mantan Ketua Umum Hipmi ini pun berpesan agar Pemilu 2024 ini tidak menimbulkan keresahaan bagi masyarakat, terutama pengusaha.

Karena itu, dia meminta para calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) yang maju dalam kontentasi pesta demokrasi lima tahunan ini harus bisa menyampaikan gagasan sesuai data yang benar.

“Saran saya Pemilu ini boleh panas, tapi jangan terlalu panas, terutama dalam penyampaian data. Jangan menyesatkan rakyat dalam penyampaian data,” tuturnya.